Jirat kubur Ki Adipati Citrosoma (Tjitrosomo) IV, yang gelar sebelumnya RT Sumodiwiryo Purbodiwiryo. Ia menjabat Bupati Jepara pada 1778 - 1784. Beliau adalah putra Ki Adipati Citrosoma III. Pelafalan huruf yang berbunyi setengah a dan setengah o dalam bahasa Jawa, yang tak ada dalam huruf Latin yang kita adopsi, membuat penulisan Citrosoma dan Citrosomo bisa dilafalkan secara salah.
Catatan yang ditempelkan pada dinding cungkup makam Citrosoma I, yang menceritakan sekelumit riwayat Ki Wuragil Djiwosoeto, yang kemudian diberi gelar Adipati Citrosoma oleh Paku Buwono I (Pangeran Poeger) setelah berhasil menumpas kerusuhan yang melanda wilayah pesisir utara Pulau Jawa.
Prasasti pemugaran kompleks Makam Citrosoman Sendang Jepara yang diresmikan oleh Daoed Joesoef pada 10 Desember 1982 saat ia masih menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Kompleks makam ini telah ditetapkan sebagai cagar budaya, hanya sayangnya rancangan cungkup makam tak mencerminkan budaya dan seni ukir Jepara yang tinggi.
Tulisan lainnya yang dipasang pada dinding cungkup makam, yang dibuat oleh cicit Adipati Citrosoma VII. Tulisan ini melengkapi tulisan sebelumnya, dan yang menarik adalah penyebutan nama Pangeran Reksodjiwo, ayah Citrosoma I, sebagai arsitek Makam Raja-Raja Mataram Imogiri sehingga makamnya di Imogiri disejajarkan dengan makam Sunan Paku Buwono.
Sponsored Link