Foto Kawah Hitam

Kami melewati sekumpulan anak-anak kecil. Hanya ada seorang bocah laki dan sisanya perempuan semua. Sebagian besar anak-anak itu tengah merubung rapat sesuatu yang dipegang salah satu anak. Sementara seorang gadis remaja tengah duduk di atas tembok batu menemani sepasang anak kecil. Tak ada air panas di sana. Mungkin hanya diisi ketika ada tamu yang menyewa cottage di dekatnya. Kondisi gazebo terlihat agak kurang terawat dan terlihat sudah lama tak digunakan.



Sebuah cottage lainnya lagi kami lewati dalam perjalanan kaki menuju Kawah Hitam Gunung Pancar. Pondok itu terlihat sudah mulai menua dan memerlukan perawatan. Si bapak menuturkan bahwa beberapa waktu belakangan ini memang terlihat penurunan tingkat hunian di resort ini. Tidak seramai ketika baru beberapa bulan dibuka. Hanya beberapa cottage yang masih sering disewa di dekat bagian utama kompleks. Tak mudah memang untuk mengelola tempat seperti ini, apalagi jika pemiliknya tidak punya waktu cukup untuk mengawasinya.



Kawah Hitam Gunung Pancar ini sepertinya memasok air panas yang berada di kompleks Giri Tirta. Jika melihat kedekatannya dengan Kawah Merah, Air Panas Kawah Hitam juga mengandung belerang, meskipun saya tidak mencium bau belerang menyengat di sekitar kawah.



Lubang Kawah Hitam Gunung Pancar kedua yang berada di bawah gerumbul pohon bambu, dengan ukuran lubang yang tampak jauh lebih lebar. Setidaknya jala penutupnya terlihat jauh lebih besar dibandingkan lubang pertama.



Villa yang dimiliki oleh seorang penyanyi wanita balada asal Bandung ini saya lewati ketika berjalan kaki lewat jalan setapak menuju Kawah Hitam Gunung Pancar.



Anak-anak itu rupanya tengah merubung rapat HP yang dipegang salah satu anak. Sementara seorang gadis remaja tengah duduk di atas tembok batu menemani sepasang anak kecil. Tempat ini merupakan bagian dari Giri Tirta, sehingga tampak dibuat dengan cukup baik.



Sebuah pendopo yang di bawahnya terdapat beberapa buah kamar rendam pribadi, yang meskipun dirancang dengan baik dan romantis, namun terlihat sudah lama terlantar dan tidak digunakan lagi. Sayang sekali.



Wied berdiri di depan gerbang sederhana Kawah Hitam Gunung Pancar yang baru kami lihat dalam perjalanan pulang. Dua papan yang ditancapkan pada pohon berisi tulisan yang sama: “Pemandian Kawah Hitam”.



©2021 Ikuti