Foto Hok Hien Bio 3

Altar Tee Cong Pou Sat (Bodhisattva Ksitigarbha) yang tangannya memegang Cintamani (permata kebijaksanaan) untuk menerangi kegelapan neraka, dan satu tangan lagi memegang Tongkat yang dapat membuka pintu neraka. Ia menyeberangkan, menyelamatkan makhluk-makhluk yang menderita hingga tiba di Nirvana.

kelenteng hok hien bio kudus

Altar Jie Lay Hud, atau Buddha Tertawa, yang sering digambarkan sebagai biksu gendut yang menggenggam tasbih dengan wajah ceria. Ia dikagumi lantaran kebahagiaan, rasa puas dan kebijaksanaannya. Ada kepercayaan bahwa memegang perutnya akan membawa kekayaan, keberuntungan dan kemakmuran.

kelenteng hok hien bio kudus

Ciauw Kun Kong adalah Dewa Dapur karena pada jaman dahulu altarnya sering diletakkan di dapur. Ia juga sering dipuja sebagai Dewa Api, dan kini diletakkan di ruang sembahyang bersama dewa lainya. Perayaan Dewa Dapur diselenggarakan pada tanggal 3 bulan 8 Imlek. Dewa ini memiliki kedudukan tinggi karena juga sebagai sebagai Dewa Pelindung Rumah Tangga, yang bertugas memberi berkah, melindungi rumah tangga, serta menghukum penghuni rumah sesuai kesalahan dan dosanya.

kelenteng hok hien bio kudus

Altar Sun Go Kong di sebelah kiri, dan altar Cow Su Kong di sebelah kanan. Sun Go Kong merupakan tokoh utama kisah Perjalanan ke Barat, menemani biksu Tong Sam Cong. Ia amat gagah, membawa tongkat sakti Ruyi Jingu Bang yang beratnya 13.500 kati (8.100 kg), memiliki berbagai mantra untuk menghembuskan angin, membelah air, menyulap lingkaran untuk melindungi dari ancaman setan. Sedangkan Co Su Kong adalah Dewa Pelindung para imigran yang berasal dari Coan Ciu.

kelenteng hok hien bio kudus

Pandangan tegak pada altar Kwan Im Hud Cow yang memperlihatkan keelokan patung dan rumah-rumahan yang menaunginya. Sepasang pengawal tampak berdiri di sisi kiri kanannya. Dewi Kwan Im digambarkan pada posisi duduk di atas bunga teratai yang indah.

kelenteng hok hien bio kudus

©2021 Ikuti