Sesaat setelah mengetuk pintu rumah, seorang bapak yang telah terlihat berumur membukakan pintu, belakangan ia memperkenalkan diri bernama Harun Muryadi, yang tampak pada foto di atas. Saat itu ia sudah berusia 66 tahun namun masih tampak sehat dan bersemangat. Setelah mengetahui maksud kedatangan saya untuk melihat bunker, ia pun mengiringi saya berjalan masuk ke tengah ruangan rumahnya.
Lubang Bunker Laweyan Solo setelah beberapa saat sebelumnya Harun Muryadi menggeser dua buah papan lusuh di atas lantai yang menutupi lubang berukuran sekitar 60x70 cm. Lubang bunker itu ada di lantai yang ditinggikan dari lantai di bagian depan ruangan. Sebuah lukisan batik abstrak berdiri di sisi kanan bunker, yang merupakan satu-satunya bunker di rumah ini. Menurut penuturan Harun Muryadi, Bunker Laweyan ini dibuat oleh Bei Kertayuda, seorang punggawa Keraton Pajang, pada 1537.
Harun Muryadi di depan pintu kayu tua dan di bawah foto leluhurnya yang menempel pada dinding kayu di atas pintu. Ia adalah keturunan kesembilan dari ei Kertayuda, si pembuat bunker Laweyan ini.
Inilah rumah dimana Bunker Laweyan berada, dengan pintu masuk ada di sebelah kiri. Gapura pintu masuk ada di belakang kamera.
Harun Muryadi di depan kain dengan motif bebas berwarna pink yang dipasang pada pigura dan dibiarkan menyandar karena ukurannya yang besar.
Sponsored Link