Momen langka matahari terbit dengan latar depan siluet stupa Candi Borobudur seperti ini memang layak untuk diabadikan, karena langit tak selalu ramah kepada pengunjung yang datang ke Candi Borobudur untuk melihat matahari terbit, terutama tentu pada musim penghujan. Seluruh stupa berlubang di candi ini jumlahnya ada 72 buah.
Seorang pengunjung wanita tampak tengah memotret keluarnya matahari dari lereng Gunung Merapi menggunakan kamera kecil, atau kamera yang ada pada telepon genggamnya. Memotret matahari terbit dan matahari terbenam memang tidak boleh mengintipnya dari kamera karena membuat kerusakan pada mata yang bersifat permanen.
Stupa terbesar di puncak Candi Broboudur ini berada di area yang disebut Arupa yang melambangkan Nirwana, tempat kesempurnaan dimana Budha berada. Pada tiga tingkat teratas, arca Budha ada di dalam stupa berlubang wajik yang disebut Arupadhatu, lambang tingkatan manusia yang telah terbebas dari hawa nafsu, rupa, dan bentuk wadag.
Singa penjaga di Candi Borobudur. Arca singa seperti ini bisa ditemukan di beberapa titik, baik di dalam maupun di kaki candi. Bedanya singa penjaga candi ini dengan singa penjaga di kelenteng (Ciok Say) adalah tidak adanya bola dan anak singa pada kakinya.
Sponsored Link