Selain lukisan klasik yang memnuhi dinding aula samping, pada blandar juga terdapat relief ukiran serta lukisan pemandangan, serta kisah kehidupan. Secara keseluruhan aula ini terlihat sangat cantik dan artistik.
Altar Thian Kong (Dewa Langit) berada terpisah, tepat di depan kelenteng. Lalu ada patung kuda terbang di atas bola dunia, sepasang pagoda tempat pembakaran kertas sembahyang (Kimlo), dan di atas atap terdapat pula sepasang naga berebut mustika matahari. Ini adalah Altar Thian Kong lama yang bertingkat dua, sedangkan yang baru bertingkat tiga.
Teras depan Kelenteng Boen Tek Bio Banyumas dengan ukiran naga pada pilar kayunya. Pada dinding terdapat tulisan “Sanghyang Adhi Buddhaya”, lalu di bawahnya ada tulisan ‘Rumah Ibadah “Tri Dharma” Boen Tek Bio Banyumas’. Pada altar adalah kertas sembahyang untuk dibakar yang diletakkan di dalam sebuah bakul.
Deretan lampion dengan ukuran, bentuk, dan ornamen sama yang menggantung di langit-langit depan Kelenteng Boen Tek Bio Banyumas. Dari teras depan, saya melangkah masuk ke dalam ruangan utama Kelenteng Boen Tek Bio Banyumas yang lumayan luas. Semua patung di tempat ini yang akan Anda lihat pada foto di bawah dikabarkan telah ludas terbakar.
Sponsored Link