Kabupaten Dharmasraya merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung berdasarkan Undang Undang Nomor 38 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten Pasaman Barat di Provinsi Sumatera Barat yang diresmikan oleh Gubernur Sumatera Barat atas nama Menteri Dalam Negeri pada tanggal 7 Januari 2004.
Nama kabupaten diambil dari manuskrip dalam Prasasti Padang Roco, yang menyebutkan nama Dharmasraya sebagai ibukota Kerajaan Melayu pada waktu itu, yang muncul setelah runtuhnya Kerajaan Sriwijaya pada abad 13-14. Prasasti juga menyebutkan bahwa kerajaan ini menjalin hubungan dengan Kerajaan Singhasari di Jawa.
Nama Dharmasraya juga disebutkan dalam catatan sejarah Kerajaan Majapahit, Nagarakretagama sebagai salah satu daerah asal. Daerah kekuasaan Kerajaan Dharmasraya meliputi Semenanjung Malaya hingga Sumatera, berdasarkan Prasasti Grahi di Chaiya, selatan Thailand serta catatan dalam naskah Cina yang berjudul Zhufan Zhi karya Zhao Rugua tahun 1225.
Kabupaten Dharmasraya merupakan salah satu penghasil kelapa sawit di wilayah Sumatera, selain menjadi produsen kulit manis, karet, kelapa, gambir, kopi, cokelat, cengkih, dan pinang. Lahan perkebunan di sana lebih didominasi karet dan sawit. Penghasil kelapa sawit paling banyak di kabupaten ini adalah Kecamatan Sungai Rumbai.
Nama kabupaten diambil dari manuskrip dalam Prasasti Padang Roco, yang menyebutkan nama Dharmasraya sebagai ibukota Kerajaan Melayu pada waktu itu, yang muncul setelah runtuhnya Kerajaan Sriwijaya pada abad 13-14. Prasasti juga menyebutkan bahwa kerajaan ini menjalin hubungan dengan Kerajaan Singhasari di Jawa.
Nama Dharmasraya juga disebutkan dalam catatan sejarah Kerajaan Majapahit, Nagarakretagama sebagai salah satu daerah asal. Daerah kekuasaan Kerajaan Dharmasraya meliputi Semenanjung Malaya hingga Sumatera, berdasarkan Prasasti Grahi di Chaiya, selatan Thailand serta catatan dalam naskah Cina yang berjudul Zhufan Zhi karya Zhao Rugua tahun 1225.
Kabupaten Dharmasraya merupakan salah satu penghasil kelapa sawit di wilayah Sumatera, selain menjadi produsen kulit manis, karet, kelapa, gambir, kopi, cokelat, cengkih, dan pinang. Lahan perkebunan di sana lebih didominasi karet dan sawit. Penghasil kelapa sawit paling banyak di kabupaten ini adalah Kecamatan Sungai Rumbai.
Tempat Wisata di Dharmasraya
Bendungan Batu Bakawik
Batu bakawik merupakan objek wisata tirta yang terletak sekitar 7km dari pulau punjung. Objek wisata ini merupakan bendungan terbesar di kabupatenBika Talago
Makanan khas yang tidak boleh dilewatkan untuk mencicipinya.Candi Padang Roco
Situs Candi Padang Roco terletak di Jorong Sungai Langsek, Kenagarian Siguntur, Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya.Candi Pulau Sawah
Candi pulau sawah juga merupakan peninggalan dari kerajaan Swarnabhumi (Dharmasraya) yang terletak di Nagari Siguntur. Sebenarnya ada banyak candi..Gua Cigak
Objek gua cigak terletak di kampung surau, pulau punjung. Jarak tempuh dari pusat perkotaan sekitar 30km.Situs Rambahan
Situs ini terletak di braholo, rambahan, kenagarian lubuak Bulang, Kec. Pulau Punjung, di perkirakan juga ada candi paeninggalan kerajaan swarnabhumi...Telaga Barenang Siang
Kawasan wisata baranang siang merupakan sebuah danau buatan, memiliki air yang sangat bening dan pemandangan yang alamiFestival di Dharmasraya
Alek Nagari Tebing Tinggi
Biasanya diselenggarakan pada hari kedua bulan Shawwal, yang dimulai dengan kunjungan masyarakat ke rumah setiap suku adat yang semuanya ada delapan.Troi Paragliding
Kejuaraan Paragliding tahunan yang diselenggarakan sekitar bulan Oktober di Taman Aero Sport Bukittambun.Sponsored Link
Sponsored Link
Sponsored Link
Bagikan ke:
Facebook, Twitter, WhatsApp, Telegram, Email. Print!.