Awalnya saya tidak tahu bahwa nama bangunan itu adalah Gedung Soverdi Surabaya , hanya karena melihat bentuknya yang menyerupai bangunan jaman kolonial, maka saya dan Fani mampir untuk melihat apakah gedung itu memang merupakan salah satu bangunan tua Surabaya.
Halaman Gedung Soverdi cukup luas dengan pepohonan peneduh yang rimbun. Di pojok gedung terdapat pos satpam yang petugas jaganya memperbolehkan saya untuk memotret gedung sampai pada bagian serambi muka. Gedung Soverdi ini berada di Jl Polisi Istimewa No. 9, Surabaya, yang sebelumnya bernama Jl. Soetomo.
Pada 20 Januari 1913, misionaris SVD pertama tiba di Atapupu, pulau Timor. Ia adalah P. Piet Noyen, seorang misionaris Belanda yang memiliki minat besar untuk berkarya di Indonesia. Pada 1 Maret 1913 terjadi penyerahan stasi misi Atapupu dan Fialaran (Lahurus) dari para pendeta Yesuit ke para misionaris SVD. Dari sanalah ordo SVD berkembang ke tempat-tempat lain di Indonesia.
Pandangan samping pada Gedung Soverdi Surabaya yang merupakan bangunan simetris dua lantai berbentuk seperti huruf U atau bentuk tapal kuda, dengan beberapa menara kecil di tengah atas bangunan. Bangunan dan jendela ganda kisi-kisi hampir sepenuhnya terpapar cahaya matahari dan hujan secara langsung. Kanopi yang dibuat tampaknya tak cukup untuk menahan tamparan cahaya matahari dan hujan.
Pada pintu masuk utama terdapat atap beton lengkung yang sedikit menjorok keluar, demikian juga pada pojok bangunan dengan ukuran yang lebih kecil. Gedung Soverdi Surabaya ternyata memang merupakan salah satu Bangunan Cagar Budaya, meskipun tidak saya temukan ada plakat pada dinding tembok bagian luarnya.
Pintu masuk utama bangunan Gedung Soverdi yang tampaknya selalu terbuka, pertanda keramahan kepada tamu yang datang, dengan tulisan SOVERDI di bawah atap teras. Sepasang kaca patri di kiri kanan pintu masuk Gedung Soverdi yang warnanya tidak terlihat jika dipandang dari luar pada siang hari. Setelah melihat kaca patri ini dari dalam, saya bisa membayangkan keindahannya jika dilihat dari luar saat lampu ruangan menyala terang.
SOVERDI merupakan kependekan dari Societas Verbi Divini (The Society of the Divine Word) dan sering disingkat SVD, sebuah Ordo Gereja Katolik Roma yang didirikan pada 1875 di Steyl, Belanda, oleh Santo Arnoldus Janssen. Saat ini misionarisnya telah tersebar di 70 negara. Di Indonesia, SVD juga menggunakan nama Serikat Sabda Allah.
Ruang tamu Gedung Soverdi Surabaya dengan satu set kursi dan meja di tengah ruangan yang meski terlihat sederhana namun cukup nyaman. Pada dinding bagian atas terdapat patung Yesus pada tiang salib, dua foto pendeta berwajah Eropa tanpa keterangan, dua foto pendeta berwajah Indonesia di bawahnya, serta sebuah patung Yesus diantara keduanya.
Semua benda yang ada di dalam ruangan ini, termasuk kaca-kaca yang menghias pintu dan jendela atas, perabotan sampai keramik memberi kesan bahwa dalaman bangunan berasal dan dipertahankan dari jaman dahulu. Letak Gedung Soverdi Surabaya bersebelahan dengan kompleks Gereja Katolik Hati Kudus Yesus dan Gedung St Louis, keduanya juga merupakan gedung tua Surabaya.
Kaca patri dilihat dari dalam ruangan tamu Gedung Soverdi, yang terlihat indah saat terkena cahaya matahari. Pada bagian atas terdapat huruf St J, yang merupakan inisial Santo Arnoldus Janssen, pendiri SVD. Arnoldus Janssen lahir pada 5 November 1837 di Goch, North Rhein-Westphalia, sebuah kota kecil di dekat perbatasan Jerman dan Belanda.
Bangunan ini sebelumnya milik Biara Bruderan Aloysius (Bruderan CSA) yang sempat ditawarkan ke berbagai pihak saat mereka memutuskan menutup misinya di Surabaya pada 1975. Namun dengan dukungan Uskup Surabaya saat itu, Mgr J. Kooster, pengurus Bruderan CSA setuju untuk menyerahkan gedung ke SVD sesuai dengan harga jual rumah Soverdi di Jl Jimerto, yang sebelumnya dibeli dari Konggregasi Susteran SSpS.
Gedung Soverdi ini dibangun pada 1925, dan merupakan salah satu karya biro arsitek terkenal dari Batavia, yaitu Hulswit, Fermont & Ed. Cuypers. Gedung ini resmi menjadi milik SVD pada 1 Januari 1975, meskipun rumah di Jl Jimerto baru terjual pada 9 Mei 1975, dibeli oleh Markus Alim, pemilik perusahaan Maspion.
Halaman Gedung Soverdi cukup luas dengan pepohonan peneduh yang rimbun. Di pojok gedung terdapat pos satpam yang petugas jaganya memperbolehkan saya untuk memotret gedung sampai pada bagian serambi muka. Gedung Soverdi ini berada di Jl Polisi Istimewa No. 9, Surabaya, yang sebelumnya bernama Jl. Soetomo.
Pada 20 Januari 1913, misionaris SVD pertama tiba di Atapupu, pulau Timor. Ia adalah P. Piet Noyen, seorang misionaris Belanda yang memiliki minat besar untuk berkarya di Indonesia. Pada 1 Maret 1913 terjadi penyerahan stasi misi Atapupu dan Fialaran (Lahurus) dari para pendeta Yesuit ke para misionaris SVD. Dari sanalah ordo SVD berkembang ke tempat-tempat lain di Indonesia.
Pandangan samping pada Gedung Soverdi Surabaya yang merupakan bangunan simetris dua lantai berbentuk seperti huruf U atau bentuk tapal kuda, dengan beberapa menara kecil di tengah atas bangunan. Bangunan dan jendela ganda kisi-kisi hampir sepenuhnya terpapar cahaya matahari dan hujan secara langsung. Kanopi yang dibuat tampaknya tak cukup untuk menahan tamparan cahaya matahari dan hujan.
Pada pintu masuk utama terdapat atap beton lengkung yang sedikit menjorok keluar, demikian juga pada pojok bangunan dengan ukuran yang lebih kecil. Gedung Soverdi Surabaya ternyata memang merupakan salah satu Bangunan Cagar Budaya, meskipun tidak saya temukan ada plakat pada dinding tembok bagian luarnya.
Pintu masuk utama bangunan Gedung Soverdi yang tampaknya selalu terbuka, pertanda keramahan kepada tamu yang datang, dengan tulisan SOVERDI di bawah atap teras. Sepasang kaca patri di kiri kanan pintu masuk Gedung Soverdi yang warnanya tidak terlihat jika dipandang dari luar pada siang hari. Setelah melihat kaca patri ini dari dalam, saya bisa membayangkan keindahannya jika dilihat dari luar saat lampu ruangan menyala terang.
SOVERDI merupakan kependekan dari Societas Verbi Divini (The Society of the Divine Word) dan sering disingkat SVD, sebuah Ordo Gereja Katolik Roma yang didirikan pada 1875 di Steyl, Belanda, oleh Santo Arnoldus Janssen. Saat ini misionarisnya telah tersebar di 70 negara. Di Indonesia, SVD juga menggunakan nama Serikat Sabda Allah.
Ruang tamu Gedung Soverdi Surabaya dengan satu set kursi dan meja di tengah ruangan yang meski terlihat sederhana namun cukup nyaman. Pada dinding bagian atas terdapat patung Yesus pada tiang salib, dua foto pendeta berwajah Eropa tanpa keterangan, dua foto pendeta berwajah Indonesia di bawahnya, serta sebuah patung Yesus diantara keduanya.
Semua benda yang ada di dalam ruangan ini, termasuk kaca-kaca yang menghias pintu dan jendela atas, perabotan sampai keramik memberi kesan bahwa dalaman bangunan berasal dan dipertahankan dari jaman dahulu. Letak Gedung Soverdi Surabaya bersebelahan dengan kompleks Gereja Katolik Hati Kudus Yesus dan Gedung St Louis, keduanya juga merupakan gedung tua Surabaya.
Kaca patri dilihat dari dalam ruangan tamu Gedung Soverdi, yang terlihat indah saat terkena cahaya matahari. Pada bagian atas terdapat huruf St J, yang merupakan inisial Santo Arnoldus Janssen, pendiri SVD. Arnoldus Janssen lahir pada 5 November 1837 di Goch, North Rhein-Westphalia, sebuah kota kecil di dekat perbatasan Jerman dan Belanda.
Bangunan ini sebelumnya milik Biara Bruderan Aloysius (Bruderan CSA) yang sempat ditawarkan ke berbagai pihak saat mereka memutuskan menutup misinya di Surabaya pada 1975. Namun dengan dukungan Uskup Surabaya saat itu, Mgr J. Kooster, pengurus Bruderan CSA setuju untuk menyerahkan gedung ke SVD sesuai dengan harga jual rumah Soverdi di Jl Jimerto, yang sebelumnya dibeli dari Konggregasi Susteran SSpS.
Gedung Soverdi ini dibangun pada 1925, dan merupakan salah satu karya biro arsitek terkenal dari Batavia, yaitu Hulswit, Fermont & Ed. Cuypers. Gedung ini resmi menjadi milik SVD pada 1 Januari 1975, meskipun rumah di Jl Jimerto baru terjual pada 9 Mei 1975, dibeli oleh Markus Alim, pemilik perusahaan Maspion.
Gedung Soverdi Surabaya
Alamat : Jl. Polisi Istimewa 9, Surabaya. Lokasi GPS : -7.28078, 112.74239, Waze. Rujukan : Hotel di Surabaya, Tempat Wisata di Surabaya, Peta Wisata SurabayaSponsored Link
Sponsored Link
Sponsored Link
Bagikan ke:
Facebook, Twitter, WhatsApp, Telegram, Email. Print!.