Sawahlunto, Sumatera Barat

Gedung PTBA Sawahlunto

Gedung PTBA Sawahlunto merupakan bangunan tua lainnya di kota kaya batu bara yang cadangan di perut buminya semakin sulit ditambang ini. Gedung PTBA Sawahlunto, yang berlantai dua dan memiliki menara tinggi di tengahnya itu, masih terlihat berdiri dengan gagah ketika kami mampir melihatnya.

Segala sesuatu barangkali memang ada masanya, masa jaya dan masa merana. Gedung PTBA Sawahlunto menjadi saksi dan sekaligus mengalami dua masa itu. Pada jaman awal era kolonial adalah masa keemasan perdagangan rempah, sutera, keramik, dan hasil hutan. Abad ke-20 didominasi dengan meledaknya eksplorasi dan perdagangan hasil tambang, gas, dan minyak bumi.

Perlambatan ekonomi China dan beralihnya sejumlah negara ke green energy, termasuk juga China yang sangat agresif membangun otot renewable energy-nya, membuat harga komoditas tambang jatuh. Batu bara yang sempat booming beberapa tahun lalu, kembali loyo meski belakangan harganya sedikit naik. Namun roda berputar maju, sangat jarang mundur kembali ke masa lalu.

gedung ptba sawahlunto
Gedung PTBA Sawahlunto dengan halaman depan yang luas, berlatar kawasan perbukitan dalam jajaran Bukit Barisan yang mengelilingi Kota Sawahlunto. Jendela berbentuk kotak menghias dinding depan gedung dengan ornamen lengkung di dua bagian. Sebuah jam dinding tampak menempel pada menara gedung.

Penambangan batu bara Sawahlunto dilakukan pertama kali di Desa Sungai Durian pada tahun 1891, yang menghasilkan 47.833 ton batu bara pada tahun 1892. Saat itu tak ada perusahaan tambang batu bara selain Ombilin yang beroperasi di Hindia Belanda, namun demikian hingga tahun 1930-an kapasitas produksinya mampu memenuhi 90% kebutuhan energi di Hindia Belanda.

gedung ptba sawahlunto
Di pinggir halaman Gedung PTBA Sawahlunto terdapat sebuah taman yang cukup rindang, dengan pepohonan besar dan beberapa Pohon Kelapa Sawit, serta area bermain. Taman itu terlihat bersih dan cukup terawat. Di beberapa titik di sekitar taman dijadikan lapak oleh pedagang kaki lima yang menjual berbagai jenis makanan.

Sebagai kota tambang, Sawahlunto terbagi menjadi lima area utama, yaitu area industri perusahaan tambang yang belakangan dikelola PT. Bukit Asam-Unit Pertambangan Ombilin (PTBA UPO). Yang kedua adalah area perdagangan dan bisnis seperti tempat dimana terdapat Rumah Pegadaian, Gedung Koperasi Ombilin, Gereja Santa Barbara, dan Sekolah Santa Lucia. Selanjutnya adalah area hunian, area administrasi pemerintahan, dan area fasilitas kesehatan.

gedung ptba sawahlunto
Gedung PTBA Sawahlunto terlihat sepi pada siang hari itu, yang mungkin memang saat itu karyawannya sudah diliburkan sehingga tak terlihat ada kehidupan di sana. Penanda pada dinding depan menyebutkan bahwa gedung ini dibangun pada 1916 dengan nama "Ombilin Mijnen" atau Tambang Ombilin, dan berfungsi sebagai Kantor Pertambangan.

Menurut catatan, sampai tahun 2011 Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Batusangkar dan Pemkot Sawahlunto telah menandai 74 bangunan tua di Kota Sawahlunto yang 68 diantaranya sudah ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya. Kedua instansi itu lalu melakukan revitalisasi terhadap ruang dan bangunan bersejarah di Sawahlunto yang berlangsung hingga tahun 2013.

gedung ptba sawahlunto
Sekelompok anak-anak berseragam tampak tengah bermain di sekitar patung pekerja tambang, dibimbing oleh guru-gurunya. Sosok para pekerja tambang itu kini barangkali sudah sulit dijumpai di Sawahlunto. Meski cadangan batu bara Sawahlunto diperkirakan masih 100 juta ton lagi, namun biaya penambangan sudah tak sebanding dengan harga jualnya.

Sejak beberapa waktu lalu PTBA UPO dikabarkan sudah tidak beroperasi lagi, mungkin sampai nanti ditemukan teknologi penambangan yang lebih maju dan ekonomis. Untuk merawat sejarah batu bara Sawahlunto, PTBA UPO telah membuat Museum Tambang Batubara Ombilin yang diresmikan pada 14 Juni 2016.

Melihat begitu banyaknya tempat dan sejarah yang tersimpan di kota bekas tambang batu bara ini, sangat beralasan jika pemerintah setempat terlihat serius dalam mengembangkan dan menjadikan Kota Sawahlunto sebagai tempat tujuan wisata heritage di Sumatera Barat.

Gedung PTBA Sawahlunto

Kota Sawahlunto, Sumatera Barat. Lokasi GPS : -0.67977, 100.77732, Waze. Rujukan : Hotel di Sawahlunto, Peta Wisata Sawahlunto, Tempat Wisata di Sawahlunto.


Bagikan ke:
Facebook, Twitter, WhatsApp, Telegram, Email. Print!.

, seorang pejalan musiman dan penyuka sejarah. Penduduk Jakarta yang sedang tinggal di Cikarang Utara. Traktir BA secangkir kopi. Secangkir saja ya! Februari 26, 2018.