Site Speed Google Analytics

Versi baru Google Analytics memberi banyak sekali informasi berharga untuk memperbaiki kinerja situsweb, salah satu diantara informasi itu adalah Site Speed. Untuk melihat Site Speed Google Analytics, tentunya sebelumnya anda sudah memasang script Analytics di blog.

Untuk mulai menggunakan Site Speed Google Analytics, silahkan lakukan login ke akun anda di Google Analytics, klik BEHAVIOR, lalu klik Site Speed. Klik menu yang ada di sana untuk mempelajari bagaimana kecepatan loading website Anda.

Page Speed Insight memberikan informasi load time rata-rata situs anda dalam detik, serta rata-rata page load time untuk masing-masing halaman, yang bisa disortir sesuai Pageviews, Average Page Load time, dan tiga indikator lainnya.

Informasi ini berharga untuk mengetahui halaman mana yang dibuka terlalu lama oleh pengunjung, untuk dicari penyebabnya dan lalu berusaha mengatasinya.

Diantara penyebab lamanya pageload adalah pemakaian plugin, php atau css yang terlalu gemuk, terlalu banyak image, inline style, inline javascript, urutan penempatan script yang kurang pas, html terlalu besar dan tidak dikompres, server sibuk karena terlalu banyak yang mengakses, dan tidak menggunakan cache.

Plugin
Non-aktifkan plugin yang tidak perlu, atau yang membuat page-load time lama.

PHP dan CSS
Lihat lagi file php dan css anda. Buang script yang tidak perlu dan / atau yang tidak digunakan. Rampingkan sebisa mungkin file anda.

Image
Terlalu banyak icon dan image akan memperlambat loading time. Situs The Aroengbinang Travelog maksimum menggunakan 5 image dan semuanya dikompres sehingga kualitas gambarnya hanya tinggal 30%. Ini semua dilakukan agar halaman tidak terlalu lama dibuka.

Jika anda memakai Alexa Widget, anda perlu membaca tulisan Alexa Widget Perlukah?

Inline Style
Hindari menulis style dalam file php. Semua style hendaknya dibuat di style.css, dan di php dipanggil dengan class="nama_style"

Inline Javascript
Hindari juga penulisan Javascript di dalam file php. Pelajari bagaimana membuat external Javascript.

Urutan penempatan script
Script Google Analytics misalnya, hendaknya diletakkan di footer, jangan diletakkan di header. Script yang menyebabkan bottle neck hendaknya diletakkan lebih ke bawah.

Html terlalu besar
Jika anda menggunakan cPanel, maka di sana ada menu yang anda bisa pakai untuk mengkompres html di situs anda. Gunakan fasilitas ini, tanpa perlu plugin lagi.

Cache
Pastikan anda penggunakan plugin cache, seperti WP Super Cache Plugin.

Itulah beberapa hal yang bisa dilakukan agar halaman situs anda bisa lebih cepat diakses oleh pengunjung blog anda. Semoga bermanfaat.


Bagikan ke:
Facebook, Twitter, WhatsApp, Telegram, Email. Print!.

, seorang pejalan musiman dan penyuka sejarah. Penduduk Jakarta yang sedang tinggal di Cikarang Utara. Traktir BA secangkir kopi. Secangkir saja ya! Oktober 26, 2017.