Dofollow TA Travelog

Lazimnya, pengaturan default blog adalah "nofollow" bukan "dofollow" bagi peninggal jejak ketika menulis komentar. Ini untuk mengurangi tautan aktif di halaman blog itu. Tautan pasif tidak dibaca oleh mesin pencari Google, sehingga tidak memberi pengaruh positif bagi blog komenter.

Terlalu banyak tautan aktif tidak disukai mesin pencari Google, dan bisa menurunkan peringkat blog, karena blog itu bisa dianggap sebagai "pabrik tautan". Turunnya peringkat berhubungan langsung dengan turunnya pengunjung, hal yang tidak diinginkan pemilik blog.

Blog "dofollow", yang memberi tautan aktif yang akan dibaca Google, biasanya juga disukai oleh spammers, yang meninggalkan komentar sampah untuk mendapatkan tautan aktif dan sangat merepotkan pemilik blog. Apalagi jika blog-nya memiliki PR-3 atau lebih, bisa dipastikan akan banyak komentar sampah yang bertebaran di blog itu.

Mengapa memiliki banyak tautan aktif di blog orang lain begitu penting bagi sebuah blog? Karena Google melihat penting tidaknya, atau relevan tidaknya, atau populer tidaknya sebuah blog dari jumlah tautan aktif yang menuju ke blog itu. Semakin relevan suatu blog, biasanya semakin tinggi pula angka PR (page rank) yang dihadiahkan oleh Googel bagi blog itu. Sebuah status bergengsi yang sering didambakan oleh para pemilik blog.

Untuk alasan yang sama, The Aroengbinang Travelog adalah blog "nofollow" bagi pengunjung biasa. Namun dengan merubah pengaturan plugin "Commentluv", The Aroengbinang Travelog telah menjadi blog "dofollow" bagi member yang login ketika meninggalkan komentar. Ini adalah jalan tengah untuk mengendalikan spammers, namun tetap bisa memberi tautan aktif kepada member The Aroengbinang Travelog. Semoga bermanfaat.


Bagikan ke:
Facebook, Twitter, WhatsApp, Telegram, Email. Print!.

, seorang pejalan musiman dan penyuka sejarah. Penduduk Jakarta yang sedang tinggal di Cikarang Utara. Traktir BA secangkir kopi. Secangkir saja ya! Oktober 26, 2017.