Foto Tugu Lilin 1

Monumen yang dikenal masyarakat Solo sebagai Tugu Lilin itu, lantaran bentuknya yang memang dibuat menyerupai lilin dengan nyala api di puncaknya, simbol penerang dan nyala sebuah harapan. Harapan para pejuang ketika itu untuk tercapainya kemerdekaan Indonesia.

Tugu Lilin Solo

Tengara Cagar Budaya bagi Tugu Lilin yang menempel pada dinding umpak atas. Jika diperhatikan logo Pemkot Surakarta, maka bentuk Tugu Lilin inilah yang dipakai pada logo itu, dengan keris di dalamnya, serta gambar gendewa atau busur yang mementang anak panah di bawahnya.

Tugu Lilin Solo

Tengara pada umpak Tugu Lilin bagian atas yang berbunyi "Tugu Kebangkitan Nasional, Peringatan Pergerakan Kebangsaan Indonesia, 25 Tahun, 20 Mei 1908 - 1933". Tugu ini berdiri di tempatnya yang sekarang, di tanah milik Neutrale School Vereneging (sekarang Yayasan Murni), setelah permintaan ijin membangun monumen ini di Purwosari, Panggung Jebres, dan di Ngapeman ditolak oleh pemerintah kolonial Belanda.

Tugu Lilin Solo

Sisi kanan Tugu Lilin yang juga terdapat undakan ke bagian atas tugu. Spanduk di sebelah kiri dibuat untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional pada 20 Mei 2014.

Tugu Lilin Solo

Sisi kiri Tugu Lilin yang memperlihatkan tengara cagar budaya serta spanduk peringatan Hari Kebangkitan Nasional. Keempat sisi Tugu Lilin ini tempaknya memang dibuat simetris penuh.

Tugu Lilin Solo

Selain menjadi pengingat peristiwa masa lalu, sebuah tugu juga bisa menjadi petunjuk mengenai seni arsitektur dan kemakmuran sebuah daerah. Semakin agung dan indah tugu itu, semakin tinggi selera seni budaya dan semakin makmur kotanya. Walau kota makmur belum tentu mau buang uang untuk sebuah tugu, dan kota miskin bisa jadi membuat tugu peringatan yang sangat indah.

Tugu Lilin Solo

©2021 Ikuti