Foto Kelenteng Talang 1

Sebuah tulisan pada papan yang menempel pada dinding Kelenteng Talang yang berbunyi "Di dunia ini ada dua hal yang susah, memanjat langit itu susah, meminta bantuan orang lain lebih susah. Dalam kehidupan manusia ada dua hal yang pahit, buah Huang-lian itu pahit, hidup orang miskin lebih pahit. Di dunia ini ada dua hal yang rawan, dunia Kang-ouw itu rawan, hati manusia lebih rawan. Dalam kehidupan manusia ada dua hal yang tipis, kertas itu tipis, nurani manusia lebih tipis."



kelenteng talang cirebon



Sebuah lampion berbentuk seperti tong menggantung di bawah atap kelenteng. Lampion semacam ini biasanya merupakan sumbangan dermawan, namun ada pula yang memang dipasang sendiri oleh pengurus kelenteng. Di belakang kanan atas sana, di atas belandar kayu, terlihat ada patung seekor harimau.



kelenteng talang cirebon



Pintu masuk ke dalam Kelenteng Talang yang disebut "Pintu Memasuki Kebajikan", dan di sebelah kiri bawah berbunyi "Kesusilaan", dan di sebelah kanannya berbunyi "Cinta Kasih"



kelenteng talang cirebon



Sebuah silsilah yang menempel di tembok Kelenteng Talang yang sangat menarik perhatian. Papan di tembok Kelenteng Talang ini berisi silsilah dari Hayam Wuruk, Raja terbesar Kerajaan Majapahit, sampai ke pendiri Kelenteng Talang, Tan Sam Cay.



kelenteng talang cirebon



Pada silsilah ini disebutkan bahwa Putri Hayam Wuruk yang bernama Kusuma Wardhani menikah dengan Hyang Wisesa Wikramawardhana (Yang Wi Si Sa, Raja Majapahit 1389-) dan berputeri Rani Suhita (Ratu Majapahit 1437-1447) yang menikah dengan Hyang Parameswara. Hyang Wisesa dengan seorang perempuan Cina menurunkan Arya damar (Swan Liong, Jaka Dilah) yang menikah dengan perempuan Cina anak Babah Ban Hong dan menurunkan Raden Kusen (Kin San, Adipati Terung).



kelenteng talang cirebon



©2021 Ikuti