Sebuah lampion berbentuk seperti tong menggantung di bawah atap kelenteng. Lampion semacam ini biasanya merupakan sumbangan dermawan, namun ada pula yang memang dipasang sendiri oleh pengurus kelenteng. Di belakang kanan atas sana, di atas belandar kayu, terlihat ada patung seekor harimau.
Pintu masuk ke dalam Kelenteng Talang yang disebut "Pintu Memasuki Kebajikan", dan di sebelah kiri bawah berbunyi "Kesusilaan", dan di sebelah kanannya berbunyi "Cinta Kasih"
Sebuah silsilah yang menempel di tembok Kelenteng Talang yang sangat menarik perhatian. Papan di tembok Kelenteng Talang ini berisi silsilah dari Hayam Wuruk, Raja terbesar Kerajaan Majapahit, sampai ke pendiri Kelenteng Talang, Tan Sam Cay.
Pada silsilah ini disebutkan bahwa Putri Hayam Wuruk yang bernama Kusuma Wardhani menikah dengan Hyang Wisesa Wikramawardhana (Yang Wi Si Sa, Raja Majapahit 1389-) dan berputeri Rani Suhita (Ratu Majapahit 1437-1447) yang menikah dengan Hyang Parameswara. Hyang Wisesa dengan seorang perempuan Cina menurunkan Arya damar (Swan Liong, Jaka Dilah) yang menikah dengan perempuan Cina anak Babah Ban Hong dan menurunkan Raden Kusen (Kin San, Adipati Terung).
Sponsored Link