Teras depan Gedung Negara Cirebon yang terlihat teduh. Atap terasnya dibeton dan disangga dua pilar ganda serta struktur mirip benteng di kedua ujungnya. Lantai teras dibuat lebih tinggi hampir 1m dari halaman, dan dicapai dengan menapaki tujuh undakan yang diatapi kanopi. Pada bagian atas depan terlihat tulisan besar "Gedung Negara".
Beberapa buah lampu anggun antik terlihat menggantung menghiasi teras depan Gedung Negara Cirebon, dengan beberapa pasang kursi dan meja yang tampak nyaman sebagai tempat bersantai saat sore dan malam hari. Sayang kami tidak diperbolehkan masuk sehingga tidak bisa melihat ke dalam gedung yang konon keramik di setiap ruangannya berbeda.
Langit musim terang sedang cerah, dengan gelayutan awan putih agak ke bawah mendekati cakrawala, memberi latar pemandangan yang bagus bagi gedung klasik bercat putih bersih yang kontras dengan warna gentingnya yang merah bata. Sebuah Bendera Merah Putih berukuran besar berkibar di tiang tinggi yang terpancang di tengah taman bundar.
Di ujung kiri sana adalah pos jaga yang sudah tak digunakan lagi. Sang Saka Merah Putih berkibar di atas tiang bendera yang kokoh berornamen bunga teratai di pangkalnya, berlatar langit Kota Cirebon dengan seleret awan tipis yang terlihat seperti memancar dari kain bendera, mendaki ke atas langit biru yang indah. Gedung Negara tampak terlihat berdiri anggun di belakangnya.
Teras depan dengan lantai marmer menjadi tempat yang asik untuk minum teh di sore hari dengan lampu-lampu gantung antik pada langit-langitnya. Gedung Negara ini menghadap ke timur, dengan gerbang masuk berupa candi bentar yang dibuat tahun 1980-an. Candi bentar adalah gapura yang bagian atasnya tidak bersambung, biasa memisahkan bagian luar dengan bagian tengah bangunan suci atau bangunan penting lainnya.
Pintu utama yang ada di teras untuk masuk ke dalam Gedung Negara Cirebon. Di dalamnya terdapat Ruang Jepara untuk menerima tamu penting, serta ada pula ruang untuk rapat, ruang gubernur, dan ruang keluarga di bagian tengah gedung utama.
Meskipun ada kemiripan antara Gedung Negara Cirebon dengan Istana Merdeka Jakarta, namun detailnya tak sama. Istana Merdeka memiliki enam pilar tunggal, dengan tonjolan bangunan berjendela di kiri kanannya, sebelum struktur berlubang lengkung sebagai akses ke belakang. Adanya kanopi pada teras di Gedung Negara Cirebon juga mengurangi keaslian gedung, dan baiknya dihilangkan, dikembalikan ke bentuk asli terasnya.
Sponsored Link