Po An Thian 1

Altar Kwan Seng Tee Koen (Kwan Kong), Khay Lam Tay Ong, dan Kong Tik Tjoen Ong. Kwan Kong dipuja penganut Tao karena kesetiaan, kegagahan dan kejujurannya. Umat Konghucu memujanya sebagai dewa kesusasteraan, dan umat Buddha Mahayana memujanya sebagai Ka Lam Po Sat. Kwan Kong digambarkan berpakaian perang lengkap, berwajah merah dan berjenggot.

kelenteng po an thian pekalongan

Pandangan lebih dekat pada atap pelana di belakang dan atap datar di bagian depan. Mustika matahari di atap pelana digendong oleh arca pria dengan kedua kaki menekuk dan tangan pada paha. Di bawahnya ada relief bunga, daun dan cabang pohon, dan di kedua ujung kiri kanan terdapat patung burung dan kilin.

kelenteng po an thian pekalongan

Pandangan dekat pada arca yang menyunggi mustika di atas kepala dengan kedua tangan memegang alasnya. Arca itu berdiri di atas tiga kubah kecil yang mengambang pada permukaan air. Sementara dua ekor naga berjalan mendekat. Kesemua naga bersisik hijau dengan bagian punggung dan perut berwarna kekuningan.

kelenteng po an thian pekalongan

Selain sebagai Sin Long (Petani Dewa) dan Bapak Pertanian, ia juga menjadi Dewa Pengobatan meskipun tewas karena memakan daun beracun penghancur usus dalam usahanya memajukan ilmu pengobatan. Sin Long Tay Te juga dianggap pencetus konsep jual-beli atau perdagangan serta penemu tanaman teh. See Jit (ulang tahun) Sin Long Tay Te jatuh pada tanggal 28 bulan 4 Imlek.

kelenteng po an thian pekalongan

Kwan Seng Tee Koen (Kwan Kong) dan Khay Lam Tay Ong. Kwan Kong hidup di jaman perang Sam Kok (tiga negara, antara 221 – 269 Masehi) dan merupakan penduduk asli Hedong di Provinsi Shanxi. Berbadan tinggi besar dan berjenggot panjang, ia adalah teladan bagi kejujuran dan keadilan. Kwan Kong biasanya ditampilkan dalam posisi duduk tengah membaca buku, kadang didampingi Koan Ping (putra angkatnya) yang memegang cap kebesaran dan Tjioe Djong pengawal setianya yang memegangi Koan To (Golok) Naga Hijau Mengejar Rembulan.

kelenteng po an thian pekalongan

©2021 Ikuti