Foto Taman Lalu Lintas

Mengenakan topi polisi, selempang dan sabuk dengan logo polisi berbintang tiga, sang kuda berdiri di atas bunga lotus mekar dengan sebatang tongkat menyender di lengan kanannya. Maskot ini diresmikan pada 24 April 2008 oleh Dirlantas Polri.



Halte dengan kumpulan rambu-rambu lalu lintas yang cukup lengkap. Meskipun tanpa teks, arti simbol-simbol itu mudah dipahami, bahkan untuk anak-anak sekalipun. Satu dua tanda memang tak lazim, misalnya rambu dilarang jalan terus pada perlintasan kereta api jalur ganda. Dua papan rambu lalu lintas itu isinya sama persis, untuk memudahkan jika ada beberapa rombongan anak yang datang sekaligus pada waktu bersamaan.



Lukisan dan semboyan pada dinding yang terlihat mata saat berjalan keluar meninggalkan area taman menuju tempat parkir. Polisi memang perlu menampakkan wajah ramahnya, tak hanya pada anak namun juga ketika memberi pelayanan pada masyarakat secara umum.



Tugu pendek dengan patung Kuda Zebra dalam posisi berdiri dengan dua kaki di atas daun teratai yang mengembang. Kuda Zebra tampaknya menjadi Maskot Taman Lalu Lintas Saka Bhayangkara Buperta.



Dua papan rambu lalu lintas itu isinya sama persis, untuk memudahkan jika ada beberapa rombongan anak yang datang sekaligus pada waktu bersamaan. Halte ini tampak belum lama dicat ulang sehingga terlihat baru, bersih, dan rapi.



Halaman dengan paving blok ini tidak begitu luas, namun cukup untuk menampung puluhan orang sekaligus saat mengantri masuk ke dalam area Taman Lalu Lintas. Denah taman terlihat ada di sisi kanan.



Denah Taman Lalu Lintas Saka Bhayangkara Cibubur, dimulai dengan Gerbang Utama, Sub Stasiun, JPO, Panggung Terbuka, Musholla, Area Parkir, Toilet, Gedung Pengelola, Pusat Jajan, Miniatur Kota, Stasiun Gambir, Pusat Training Lalu Lintas, Taman Bermain, Arena Gokart, Menara / Plaza, dan Menara Pengawas.



Taman Bermain Taman Lalu Lintas Buperta dengan paving blok dan sejumlah pepohonan yang tak begitu besar namun sudah sangat memadai untuk membuat taman ini menjadi teduh dan menyenyangkan.



Ayunan dan tenda. Pada atap tenda terdapat tulisan Ditlantas. Taman Lalu Lintas Buperta ini memang dikelola oleh Ditlantas Polda Metro Jaya. Di sebelah kanan adalah sebuah halte dengan berbagai rambu-rambu dan simbol aturan lalu lintas yang terlihat bersih dan terawat.



Beberapa buah ayunan dalam kondisi yang masih bagus terlihat kosong. Tak ada anak yang memainkannya. Tenda-tenda kecil tempat berteduh dilengkapi kursi plastik tebal memanjang berwarna oranye dan merah menyala yang diatur menghadap ke panggung terbuka di tengah area.



Pemandang dari jalur pedestrian dekat taman ke arah bangunan Stasiun Gambir di ujung sana dimana terdapat sebuah kereta. Di setiap perempatan jalan juga terdapat lampu lalu lintas yang hari itu tak dinyalakan, maklum sedang sepi pengunjung.



Stasiun Gambir, mengambil nama stasiun utama yang ada di Jakarta Pusat. Berdiri di depan bangunan stasiun adalah patung polisi lalu lintas. Di belakang sana terlihat pohon randu yang batangya sangat khas dan bisa terlihat sangat cantik.



Kereta yang parkir di Stasiun Gambir. Kereta bercat biru putih itu bertulis “Saya Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas”. Di seberang stasiun ini terdapat sebuah Musholla.



Serombongan anak TK tengah dipandu berkeliling Taman Lalu Lintas Buperta oleh guru dan petugas Polisi Wanita berseragam, lengkap dengan rompinya. Teman-teman mereka yang lain telah lebih dahulu berjalan di depan dan ada pula yang masih di belakang.



Anak-anak tengah menyeberangi jalan, namun alih-alih menggunakan zebra cross mereka menyeberang di tengah jalan dan tidak pula berjalan di jalur pedestrian. Mungkin mereka menganggap hari itu adalah car free day...



Anak-anak di taman bermain. Di seberang ini ada lagi taman yang diberi nama Taman Ki Hajar Dewantara, demikian pula nama jalan di sebelahnya. Ada pula jalan yang diberi nama Jl Hoegeng Iman Santoso, satu dari sedikit jenderal polisi yang lurus dan berani.



©2021 Ikuti