Foto Museum Sasmitaloka Jenderal AH Nasution

Patung dada diapit sepasang vas bunga menyambut di pintu masuk Museum Sasmitaloka Jenderal AH Nasution, sesaat setelah pintunya dibuka oleh petugas dari Dinas Sejarah TNI AD. Tulisannya berbunyi: "Korban kebiadaban G 30 S/PKI yang mengakibatkan tewasnya putri tercinta Ade Irma Suryani Nasution dan ajudannya Lettu CZI Piere Tendean".



Kamar tidur keluarga Jenderal AH Nasution, dimana sang jenderal dan isterinya berada saat terjadi peristiwa penyerbuan oleh Pasukan Cakrabirawa. Petugas Museum Sasmitaloka Jenderal AH Nasution jaga menceritakan bahwa malam itu Ade Irma tidur di kamar ini, diapit Pak dan Ibu Nas (Ibu Johanna Sunarti).



Jenderal Nasution ketika melompati tembok dan jatuh di area Kedutaan Besar Irak. Saat mengantar Nasution untuk melarikan diri, Ade Irma diberikan Ibu Nas ke adiknya. Karena panik atau punya pertimbangan lain, sang tante sambil menggendong Ade Irma membuka pintu kamar yang digedor dari luar, dan seorang anggota Cakrabirawa menembakkan senapan yang pelurunya mengenai tubuh Ade Irma dari jarak yang sangat dekat.



Situasi ketika Ibu Nas dengan berani melayani teror Pasukan Cakrabirawa sambil menggendong Ade. Gagal menelepon Mayjen Umar Wirahadikusumah, Komandan Garnisun Jakarta waktu itu, Ibu Nas dengan keras berkata: "Kamu datang kesini hanya untuk membunuh anak saya?!!"



Patung utuh AH Nasution yang digambarkan tengah bekerja di meja kesayangannya. Buku-buku koleksinya tampak tersusun rapi dalam lemari dinding Museum Sasmitaloka Jenderal AH Nasution.



Posisi Pasukan Cakrabirawa, pasukan pengawal Presiden Soekarno, di Museum Sasmitaloka Jenderal AH Nasution, dibuat dalam dalam ukuran dan seragam sebenarnya saat menyerbu ke dalam rumah.



Tembok yang dilompati Jenderal Nasution saat lari ke ruma sebelah. Rumah ini telah mengalami perbaikan sebelum diresmikan menjadi Museum Sasmitaloka Jenderal AH Nasution. Salah satunya adalah tembok samping sedikit lebih tinggi dari aslinya, demikian juga lantainya. Rumah di sebelah Museum Sasmitaloka Jenderal AH Nasution sampai saat ini masih dimiliki Kedutaan Irak.



Mobil Volvo dengan lima bintang dan nomor 02-00, hadiah saat AH Nasution dianugerahi pangkat Jenderal Besar, kini menjadi koleksi Museum Sasmitaloka Jenderal AH Nasution.



Beberapa koleksi pribadi keluarga Jenderal AH Nasution juga disimpan di dalam salah satu ruangan yang ada di musuem agar bisa pula dilihat oleh para pengunjung yang datang.



Patung utuh Jenderal Nasution di halaman depan Museum Sasmitaloka Jenderal AH Nasution, diapit sepasang meriam serta menghadap ke Sang Saka Merah Putih.



©2021 Ikuti