Foto Masjid Raden Saleh

Seorang jamaah tampak melintas di depan bangunan Masjid Al Makmur Raden Saleh Cikini Jakarta setelah selesai melakukan ibadah salat, terlihat dari pakaian dan sandal jepitnya. Lambang bintang bulan sabit serta dua baris tulisan dalam huruf dan bahasa Arab di sisi depan Masjid Al Makmur Raden Saleh.



Dari area parkir yang menjadi jalan masuk ke dalam kompleks Masjid Al Makmur akan terlihat serambi, bangunan masjid, dan menara silindris dengan dek pengamatan di dekat puncaknya. Spanduk pada serambi menyebutkan bahwa Divisi Pendidikan Yayasan Masjid Al Makmur menerima pendaftaran siswa baru untuk jenjang madrasah diniyah takmiliyah al ma'muriyah, untuk SD, SMP dan SMA, dengan waktu belajar Senin s/d Jumat, jam 14.00 s/d 17.00.



Suasana Masjid Al Makmur Raden Saleh masih cukup ramai sesaat setelah saya selesai melakukan shalat. Ruang itu merupakan ruang utama, selain serambi tambahan di sayap kiri, dan balkon. Keberadaan balkon ini praktis menutup pemandangan ke langit-langit masjid yang lazimnya menarik untuk dilihat.



Tangga kayu yang menjadi satu-satunya akses untuk menuju ke balkon Masjid Al Makmur Raden Saleh Cikini yang tampaknya hanya digunakan pada salat Jumat saat jamaah tak lagi tertampung di ruangan utama masjid.



Masjid Al Makmur Raden Saleh yang lokasinya berada tepat di tepian Kali Ciliwung.



Balkon beton berpagar kayu ini tampaknya dibuat untuk menampung luapan jamaah yang biasanya terjadi pada saat shalat Jumat, dan pada shalat hari raya Iedul Fitri dan Iedul Adha. Keberadaan balkon ini praktis menutup pemandangan ke langit-langit masjid yang lazimnya menarik untuk dilihat.



Ruangan Masjid Al Makmur Raden Saleh pada sisi depan dimana tangga balkon berada, dilihat dari sayap kiri bangunan, dekat pintu masuk samping masjid. Deretan jamaah yang tengah bergelimpangan meluruskan badan tampak berjajar di sepanjang tepian tembok. Lokasi yang enak memang, karena akan rikuh dan mengganggu jamaah lain jika tiduran di tengah ruangan.



Sebuah prasasti berisikan riwayat singkat Masjid Al Makmur yang dibuat Suku Dinas Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Pusat pada 2011.



Pandangan samping depan ruang utama Masjid Al Makmur Raden Saleh, memperlihatkan balkon dan pilar-pilar penyangganya yang kesemuanya berjumlah delapan. Tampaknya akan cukup menyenangkan untuk shalat di balkon, namun tidak terpikir naik ketika itu.



Tidak sebagaimana lazimnya masjid yang lain, tembok utama pada bagian mihrab Masjid Al Makmur dibuat lubang-lubang lengkung besar yang memisahkan tempat imam dan mimbar dengan ruang utama masjid.



Pandangan lebih dekat pada balkon. Boleh jadi balkon itu dibuat untuk mempertahankan sokogurunya saat renovasi masjid dilakukan dan langit-langit ruangan ditinggikan.



Lambang bintang bulan sabit serta tulisan dalam huruf dan bahasa Arab, penghargaan bagi tokoh-tokoh Sarikat Islam dan Masyumi yang mendukung kegiatan perombakan dan penambahan gedung Masjid Al Makmur.



©2021 Ikuti