Foto Galeri F. Widayanto

Tiga pasang patung menawan dari koleksi China Dream di Galeri F. Widayanto Jakarta dengan garis raut wajah, dandanan rambut, pakaian dan ornamennya yang khas bergaya oriental. Patung-patung ini tampak dikerjakan tangan terampil dengan teliti, baik garis wajah, pakaian, maupun kombinasi warnanya yang menghasilkan detil menarik dan indah.



Koleksi keramik China Dream diletakkan pada lemari dinding Galeri F. Widayanto Jakarta, dengan berbagai ekspresi, gestur tubuh, dan ornamen pakaian, serta aksesori pendukung lainnya terlihat sangat elok. Suasana di dalam ruang pamer ini boleh dibilang sangat nyaman, dan ditata dengan artistik dan sangat baik.



Sepasang patung koleksi China Dream di Galeri F. Widayanto dengan detil ornamen cantik. Keramik-keramik yang telah terjual diberi tanda khusus berupa hiasan kupu dan umumnya dikirim setelah penutupan pameran.



Koleksi "Semarak 30 Semar" di ruang utama galeri. Semar adalah wujud manusia dari Sang Hyang Ismaya, kakak dari Bathara Guru, penguasa kahyangan.



Selain ornamen pada baju, perhiasan dan rambut, tambahan seperti kipas yang dipegang oleh patung keramik wanita serta benda yang dipegang si pria ikut memperkaya koleksi ini.



Setiap pasangan patung keramik elok ini memiliki nama, yang ditulis di depan keterangan angka koleksi. Ekspresi gembira pada patung menjadi bagian nama dari koleksi ini. Adanya kupu menandai bahwa koleksi ini telah terjual.



Koleksi pasangan patung keramik yang diberi judul "Soul Dance", nama yang bisa jadi sesukanya diberikan oleh pembuatnya setelah melihat hasil akhir karyanya, atau bisa jadi memang sudah dikonsep sejak awal.



Koleksi pasangan patung keramik China Dream yang terlihat beda dengan yang lainnya. Lebih kalem warnanya, sehingga cocok dipasang dengan latar pepohonan yang hijau. Merah dan kuning emas biasanya lebih menonjol pada budaya Tiongkok.



Pasangan patung keramik elok karya Widayanto yang gestur tubuh dan ekspresi wajahnya memperlihatkan bahwa mereka sedang terlibat dalam sebuah percakapan yang hangat. Jika saja patung itu sudah mengenal gadget, mungkin mereka akan asik sendiri.



Patung keramik Widayanto dari seri Semar bernama "Smarasasti" ini memperlihatkan ekspresi wajah dan tarikan mulut yang menunjukkan rasa sakit atau kepedihan yang dalam. Jambul semar yang terkenal itu dibuat mengecil ke depan menyerupai belalai gajah.



Patung keramik Widayanto dari koleksi Semar yang ia beri judul "Step2Hvn" atau Step to Heaven, yang posisi tubuhnya seperti antara melangkah dan tidak. Semar mudah dikenali karena perutnya yang gendut, pantat besar, dan jambul serta ekspresi wajahnya.



Empat patung keramik wanita Tionghoa karya Widayanto dengan gestur dan pernik pakaian yang berbeda. Ada yang dinamai Yanghow, Xiangfei, dan Sheng Zu. Pada dinding di belakangnya adalah keramik yang sepertinya menggambarkan Maria yang tengah memangku bayi Yesus.



Hiasan berupa binatang atau tempat lilin juga dibuat oleh Widayanto sebagai koleksi untuk mempercantik rumah. Di bagian bawah adalah sepasang binatang kerbau, dan paling atas keramik berbentuk gajah.



Selain patung, Widayanto juga membuat keramik Semar dalam bentuk relief yang dipajang pada dinding atau digantung. Untuk menambah pemandangan, diberinya binatang mistis yang menyerupai tikus namun bersayap.



Patung keramik pria telanjang berjudul Versus, dalam posisi yang seksi dengan alat vital ditutup dedaunan dan bunga, sementara seekor ular merayap pada perut dan dadanya, dan satu lagi melilit lengan kanannya dan siap mematuk wajah.



Patung keramik tiga dewi cantik yang masing-masing duduk di atas burung tunggangan. Ini mengingatkan saya pada Dewi Saraswati yang memiliki tunggangan berupa angsa, yang sama dengan tunggangan Dewa Brahma, suaminya. Binatang paling kiri menyerupai garuda, namun jenggernya menyerupai ayam jantan.



Penghias pojok ruangan Galeri Widayanto berupa lembar-lembar daun nipah yang kering dan dikombinasi dengan payung tradisional polos yang mengembang.



Patung keramik Widayanto yang berjudul "Beat Me", berupa seorang pria berkain dan bertelanjang dada dengan sebuah pecut atau cemeti mengayun di tangan kanannya. Pada jaman dahulu, cemeti bukan saja untuk mengendalikan hewan, namun juga bisa menjadi senjata ampuh untuk menghadapi musuh.



Patung keramik Widayanto lainnya dengan posisi yang provokatif menantang jenis kelamin lain. Seperti seekor burung merak yang memamerkan keindahan warna-warni bulu-bulunya untuk memikat betinanya pada musim birahi.



Posisi menantang yang bisa membuat jengah wanita, malu tapi mau, untuk melihat dan mendekatinya. Tak bisa disangkal bahwa ketertarikan secara seksual merupakan sifat manusia dan binatang yang paling kuat yang bisa menjebol bendungan moral sekuat apa pun.



Koleksi patung keramik pria Widayanto yang lebih terlihat gemulai ketimbang gagah. Dada yang tidak terlalu bidang, perut dan pantat yang kecil, serta gestur tubuh, memberi kesan kw pada patung pria ini. Apalagi tangannya memegang kipas, bukan golok atau pedang.



Lampu-lampu gantung antik yang menghias pojok ruangan Galeri F Widayanto. Bisa dipastikan bahwa kondisi atau penataan galeri saat ini sudah berbeda dengan penataan ketika saya datang waktu itu, karena koleksi bisa datang dan pergi.



Keramik koleksi Widayanto yang digunakan sebagai tengara atau penanda tempat di dalam rumah, dapur misalnya, dengan ornamen dedaunan, bebungaan, dan binatang seperti katak, yang bisa digantung atau ditempel.



Beberapa jenis keramik lain juga dipajang pada waktu itu, seperti tempat bunga atau tempat barang lainnya, guci dengan bentuk dan model yang berbeda-beda, sebagai penghias rumah atau perkantoran.



Keramik berbentuk ikan yang bisa dipasang di dalam rumah, atau pun di sekitar kolam ikan, aquarium, dan kolam renang. Bisa juga digunakan sebagai pancuran air, semacam jaladwara.



Patung wanita cantik beserta bayinya yang diberi nama "Kanjeng Kenyo" yang sepertinya menggambarkan Maria dan Yesus, karena ada tanda malaikat atau orang suci di belakang kepala keduanya. Ada pula burung merpati yang melambang perdamaian.



Pernak-pernik toilet juga merupakan tema yang digarap oleh Wijayanto, menyadari bahwa toilet adalah salah satu etelase paling baik untuk suatu produk seni, dan rumah orang yang berkelas pasti ingin agar toiletnya bisa tampil mengesankan buat diri dan tamunya.



Patung keramik Semar dengan jenggot mengacung seperti mata bor, dan jambul seperti ular kobra. Seekor macan tutul tampak tersampir pada bahunya. Pada pinggang depan berhias kepala burung dan sayapnya yang mengembang.



Patung keramik sosok Semar di Galeri F. Widayanto Jakarta dalam posisi agak telentang ini berjudul "Lotus Fall". Ekspresi Semar seperti sedang bergaya, bukan terkejut karena terjengkang jatuh.



Patung keramik Semar koleksi Widayanto lainnya dengan kedua tangan memegang perkakas yang entah digunakan untuk maksud apa. Jika pada ikat pinggang ada kepala burung, sayap, dan ekor ke bawah, maka pada perutnya yang gendut ada lukisan sepasang ular kobra.



Koleksi keramik China Dream Widayanto yang diberinya judul Flower Talk, karena kecantikan dan keharuman bunga bisa menjadi jembatan penghubung diantara hati. Jika hati sudah saling memahami maka soal sisanya akan lebih mudah untuk dihadapi.



Koleksi patung keramik Widayanto lainnya yang diberinya judul "Soul Mate". Belahan jiwa belum tentu cocok untuk menjadi suami isteri, karena keterpisahan secara fisik sering memberi ruang yang bagus bagi hubungan jiwa untuk lebih kaya dan berkembang.



Koleksi keramik berbentuk sitar karya Widayanto, yang memperlihatkan kejelian Widayanto dalam memilih obyek. Bagaimana pun alat musik bersifat universal, yang bisa memikat bahkan pada orang yang tak bisa memainkannya sekalipun.



Komposisi warna dan pilihan pakaian patung keramik karya Widayanto ini terlihat serasi dan anggun, memperlihatkan kekayaan imajinasi, jika bukan karena hasil riset yang mendalam. Tambahan pernik di luar keramik juga menambah keelokan patung ini.



Keramik sitar lainnya dengan badan berbentuk agak buat sedikit lonjong. Musik adalah cara untuk memperhalus rasa, meskipun pemain dan pencipta lagu dan musik tak jarang memiliki kehidupan nyata yang jauh bertolak belakang dengan keluhuran dan keagungan musik dan syair yang dibuatnya.



Pasangan keramik dari koleksi China Dream yang diberi judul "Way to the Top". Pernikahan antara pria dan wanita boleh jadi adalah puncak dari sebuah jalan yang panjang. Namun pernikahan juga bisa merupakan awal jalan menuju puncak karir dan kehidupan, sebelum datang waktunya untuk jatuh, karena hidup selalu berputar.



Potongan-potongan bambu kuning kecil menjadi hiasan diantara patung-patung keramik koleksi China Dream karya Widayanto. Bambu memang lekat dengan Tiongkok, dan menjadi salah satu ciri khasnya.



Seniman berbagi karya keindahan, dan dengan itu mereka mendapat penghargaan, dan penghidupan. Tak jarang langit menjadi batasnya ketika bicara harga pada karya seorang seniman, apalagi jika benda karyanya kemudian menjadi koleksi yang langka.



Karya Widayanto berjudul "Peaceful", mungkin untuk menjaga kedamaian di rumah. Pada pakian bawah pria ada dua buah kura-kura yang dalam mitologi Hindu merupakan simbol umur panjang.



"Inner Happines", nama yang diberikan pada sepasang patung keramik seri China Dream karya Widayanto ini. Batin yang bahagia sering memancar keluar lewat raut wajah yang tenang dan teduh, meskipun banyak orang yang pintar menyembunyikan suasana hatinya.



©2021 Ikuti