Foto Dunia Fantasi

Pemandangan pada antrian pemeriksaan tiket masuk ke Dunia Fantasi Ancol Jakarta, dengan ornamen meriah yang saat itu dibuat untuk menyambut Tahun Baru Imlek. Sebelumnya kami memilih untuk membeli tiket promo untuk setahun, tidak di loket Dufan namun di Tokopedia secara online oleh sebab harganya yang jauh lebih murah. Lumayan hemat banyak. Sudah lama sekali saya tak berkunjung ke Dufan, dan sepengamatan saya Dufan hari ini jauh lebih cantik dari apa yang masih tersisa di dalam ingatan.



Area setelah gerbang pemeriksaan tiket Dunia Fantasi Ancol Jakarta secara umum tidak berubah namun hanya terlihat lebih cantik, rapi, dan anggun. Di sebelah kiri ada replika Meriam Si Jagur yang aslinya ada di Museum Fatahillah. Di belakang replika meriam adalah replika Gedung Kantor Fatahillah, dan di sebelahnya ada tiruan Gedung Balai Kota, tempat dimana kami mengurus kartu masuk tahunan Dufan yang dibuat secara instan, setelah difoto dan dipindai sidik jari.



Pemandangan area di dalam kawasan Dunia Fantasi Ancol Jakarta dengan memunggungi wahana komidi putar Turangga-Rangga, salah satu wahana paling lama di pelancongan paling populer di Jakarta ini. Rasanya tak ada yang berubah dengan komidi putar ini, hanya saja ornamennya lebih baru. Kios-kios makanan tampak sebagian di sisi sebelah kiri. Makanannya enak-enak, dan ada banyak pilihan, dengan harga pantas.



Patung Sid, Manny dan Diego di depan Ice Age Adventure di Dunia Fantasi Ancol Jakarta, dengan antrian yang panjang. Wahana ini menggantikan Legenda Rama Shinta yang ada sejak tahun 1999.



Halaman luas yang di sisi depannya ada logo besar the Defender, sebuah film animasi petualangan luar angkasa. Kawasan ini menjadi titik pertemuan dengan tempat duduk di sejumlah titik.



Pandangan lainnya pada gerbang pemeriksaan tiket masuk yang jaraknya cukup jauh dari loket pembelian tiket, dengan melewati lorong beratap cukup panjang yang berhias berbagai ornamen Imlek. Ornamen di lorong itu berganti-ganti, menyesuaikan dengan hari-hari besar nasional yang tengah diperingati.



Pandangan lainnya pada area yang berada setelah gerbang pemeriksaan tiket, dengan meriam si Jagur, replika Kantor Fatahillah, replika Balai Kota, dan replika Jembatan Kota Intan.



Wahana Bianglala di Dunia Fantasi, salah satu Giant Wheel atau Ferris Wheel yang tertua di Indonesia, meski bukan lagi yang tertinggi, kalah dengan yang ada di Taman Legenda Keong Emas dan di J-Sky Ferris Wheel Aeon Mall.



Wahana Kapal Kontiki dimana pengunjung naik kapal ayun dengan arah ayunan acak, dikelilingi ornamen yang memberi suasana jaman Ice Age. Letaknya tepat setelah keluar dari wahana Ice Age.



Wahana Hello Kitty Adventure Dunia Fantasi ini berada dalam lorong ruang yang sama dengan Wahana Kapal Kontiki, pada ujung yang berbeda. Tempat ini berisikan boneka dan pernak pernik yang akan disenangi oleh anak-anak hingga remaja.



Wahana Perahu Ayun di Dunia Fantasi, yang letaknya bersebelahan dengan Wahana Bianglala dan Water Roller. Perahu itu mengayun bolak balik dengan ketinggian ayun yang cukup untuk membuat penumpangnya berteriak kesenangan.



Peta Informasi seluruh wahana yang ada di Dunia Fantasi, yang terbagi dalam beberapa kawasan. Resolusi foto sengaja dibuat cukup tinggi agar Anda bisa melihat detail informasinya untuk membantu menjelajah kawasan wisata yang lumayan luas ini.



Galactica merupakan wahana yang dibuka pada akhir tahun 2017, dimana pengunjung dipandu dengan tokoh bernama Garin yang menjadi komandan aksi penyelamatan planet Mars dari serangan para alien yang jahat.



Anjungan yang menjadi pintu gerbang masuk untuk menikmati sensasi wahana Rajawali (the Flying Condor), salah satu wahana paling menantang yang membuat jantung pengunjung berdetak lebih kencang saat berputar ke atas dengan cepat.



Wahana lainnya yang juga cukup memacu pengeluaran adrenalin adalah Pontang-Pontang dimana orang duduk dalam posisi bergerak cepat secara simpang siur yang mau tak mau akan membuat mereka berteriak, campuran antara ngeri dan senang.



Pemandangan pada sebuah patung yang sepertinya bergaya Yunani di dekat wahana Pontang-Pontang Dunia Fantasi Ancol.



Peta informasi Dunia Fantasi lainnya yang sempat saya foto yang bisa membantu untuk memandu pengunjung dalam menentukan arah langkah menuju wahana yang ingin dikunjungi. Resolusi foto ini cukup tinggi untuk bisa memperlihatkan detail informasinya.



Area luar ruang Panggung Maksima yang diberi atap dengan kanan kiri terbuka dan tribun tempat duduk di depannya. Area ini sering digunakan sebagai tempat pertunjukan dengan tema-tema tertentu yang berganti-ganti agar pengunjung tidak merasa bosan untuk selalu datang ke sana.



Panggung terbuka kecil yang dikerumuni oleh pengunjung ini menyajikan penampilan grup band yang bermain secara langsung, saat itu membawakan lagu-lagu bergenre Reggae, baik lagu nasional maupun barat. Lokasinya berada di dekat komidi putar Turangga-Rangga.



Wahana Water Roller yang bukan hanya bisa digunakan oleh anak-anak, namun juga oleh orang dewasa yang hendak menemani putera puterinya bermain. Lokasinya persis di sebelah wahana Bianglala, namun aksesnya harus memutar agak jauh.



Suasana di dalam Istana Boneka, salah satu wahana paling tua di Dunia Fantasi, dan yang populer untuk anak-anak, meski boleh dikatakan sudah agak ketinggalan jaman. Mungkin ke depannya dibuat dalam bentuk hologram atau bentuk lain yang lebih futuristik dan modern, dengan tema yang masih tetap menunjukkan warna-warni budaya Nusantara dan Dunia.



Wahana Ontang Anting yang bagian tengahnya hampir menyerupai bentuk yang ada pada komidi putar, namun di wahana ini pengunjung duduk di kursi yang diikat tali dan melayang secara sentrifugal, sehingga memberikan sensasi yang jauh lebih seru.



Ini adalah Tornado, wahana seru yang paling banyak menghasilkan jerit ngeri penumpangnya, dan paling banyak menyedot penonton. Seru memang, karena penumpang wahana ini dijungkirbalikkan dengan cara dan posisi yang sangat mendebarkan.



Penampakan bagian dalam dari Rumah Ajaib Rango-Rango, sebuah wahana rumah miring yang terbuat dari papan dan batang kayu, dimana pengunjung harus melangkahkan kaki dalam posisi rumah yang miring dengan arsitektur dari jaman koboi di Amerika.



Bangunan yang di dalamnya digunakan sebagai tempat mobil senggol (bumper cars) Ubanga Banga. Wahana ini cukup banyak diminati sehingga meski sudah hampir tutup masih saja banyak yang mengantri.



Penampakan pada Wahana Komidi Putar Turangga-Rangga, dengan penampilan yang lebih baru dan lebih elok dibanding ketika awal-awal Dunia Fantasi berdiri. Yang menghabiskan waktu di Dufan adalah untuk mengantri, yang bisa memakan waktu 1-2 jam.



©2021 Ikuti