Undakan dari jalanan di tepian waduk menuju ke dermaga perahu wisata. Di sebelah kiri adalah bangunan penjualan karcis perahu serta area tunggu. Sedangkan di ujung kiri kanan ada anak tangga ke tepian air.
Loket perahu wisata dan area tunggu di sisi kiri dermaga. Ada dua undakan ke bawah untuk naik ke perahu wisata di sisi ini. Peringatan bahaya untuk tidak mencebur ke dalam air waduk juga ada di ujung sana.
Undakan tanpa gapura candi bentar yang ada di sisi lain waduk. Rumput yang mengering menandai hujan sudah lama tidak turun di tempat ini, membuat pandangan terlihat kering dan gersang, meski tertolong dengan pepohonan yang cukup banyak.
Sebuah gazebo di bawah pohon beringin tua yang sangat besar. Area yang sangat luas d tepian Waduk Cirata ini tampak kurang terawat, mungkin karena jumlah petugas kebersihan yang kurang mencukupi.
Batang sungai di sisi kanan jembatan yang airnya nyaris kering. Saat itu memang bulan September, di ujung musim kering, sehingga Waduk Mrica tampaknya tak punya lebihan air untuk disalurkan lewat sungai ini.
Sebuah kedung sungai yang airnya berwarna kehijauan. Mungkin karena air di kedung ini sudah lama berhenti tidak mengalir sehingga lumut tumbuh subur di sana.
Tengara Waduk Mrica pada lereng bendungan terlihat di ujung sana, berbunyi "Bendungan PLTA Panglima Besar Sudirman", hanya saja huruf "PLTA" tertutup oleh pepohonan di sebelah kiri. Air sungai juga terlihat tidak mengalir di sisi ini.
Pemandangan pada sisi luar jembatan, memperlihatkan struktur dan beton penyangga jembatan yang menarik untuk dilihat. Lalu lintas di jalan alternatif ini tak begitu ramai.
Waduk Mrica Banjarnegara yang terlihat tenang permukaan airnya. Namun demikian ketenangan itu bisa menghanyutkan karena proses pendangkalan yang luar biasa besar dan bisa membahayakan jika tidak segera ditangani dengan baik.
Tepian Waduk Mrica yang relatif agak curam dengan sampah dedaunan yang mulai mengering saat mendiang Rohadi mengambil foto dengan ponselnya.
Sepanjang yang saya amati tidak ada budidaya ikan di area Waduk Mrica, setidaknya di tempat yang yang kami kunjungi tak terlihat sama sekali adanya karamba. Entah di sisi waduk lain yang dekat dengan permukiman warga.
Area dermaga kembar di Waduk Mrica yang bisa mempercepat proses naik turunnya pengunjung yang hendak naik atau hendak turun dari perahu wisata.
Sponsored Link