Bedug atau tambur yang biasanya juga selalu ada di setiap kelenteng yang saya kunjungi. Bedug kadang diletakkan bersisian dengan genta, kadang bersebarang pada sayap ruangan yang berbeda. Pada badan bedug ini tertoreh tanggal kedatangannya di kelenteng, yaitu 18-4-1990 atau 23-3-2541 menurut kalender Tionghoa.
Berdiri pada dudukan kayu terdapat empat buah tombak panjang dengan ornamen ramai dan indah. Pada pilar kayu penopang atap kelenteng, selain ada relef naga yang melilit sepanjang pilar, juga ada huruf-huruf Tionghoa yang biasanya berisi ajaran kebajikan atau pengingat. Di latar belakang kiri adalah altar Hok Tek Ceng Sin (Dewa Bumi).
Sponsored Link