Seorang perempuan setengah baya berdoa sendirian di depan altar Bi Lek Hud. Ia lalu melakukan ritual Ciam Si, tradisi Tionghoa sebagai sarana meramal berdasar syair-syair kuno, di depan altar Kwan She Im Phosat, altar utama atau tuan rumah di Kelenteng Tien Kok Sie Solo. Dalam melakukan ritual itu ia dipandu oleh seorang petugas kelenteng.
Seorang wanita bersembahyang di depan altar Pauw Sing Tay Tee yang semasa hidupnya dikenal sebagai tabib sakti yang menolong rakyat jelata. Ia lahir di jaman pemerintahan Kaisar Song Dai Zong, Dinasti Song pada 979 M. Pada penanggalan lunar Imlek hari lahirnya jatuh dan diperingati setiap tahunnya pada bulan tiga tanggal limabelas.
Sebelah kanan adalah lukisan dewa penjaga pintu yang memegang alat musik di Kelenteng Tien Kok Sie Solo, dengan latar genta dan lukisan klasik pada dinding. Pilar berlilit naga terlihat di sebelah kiri ruangan yang atapnya penuh dengan kayu berukir elok.
Lukisan klasik Tiongkok kuno yang masing-masing lukisan menggambarkan sebuah kisah yang mengandung pesan moral tinggi yang sudah berumur ribuan tahun namun masih relevan hingga saat ini.
Tambur di Kelenteng Tien Kok Sie Solo yang digantung di dekat tembok lukisan klasik. Sejauh saya melihat belum ada tambur di dalam kelenteng yang badan bedugnya diukir, sebagaimana saya lihat di sebagian masjid.
Sponsored Link