Papan tengara Stasiun Ijo tampak di sebelah kanan, dengan lambang PT KAI serta petunjuk ketinggian stasiun, yaitu +25 mdpl. Kereta yang berhenti di stasiun ini adalah kereta Malabar, Pasundan, Lodaya Pagi, Gaya Baru Malam Selatan, Mutiara Selatan, dan Bima.
Yang baru lewat di sana itu rupanya bukan kereta penumpang, namun semacam kereta pemeliharaan. Angka yang tercantum di atas lubang terowongan adalah "1885-1886". Pengganti Terowongan Ijo nantinya memiliki jalur rel ganda dengan lebar terowongan 22 meter, tinggi 6 meter, dan panjang 600 meter.
Selagi menunggu terowongan jalur ganda selesai dibuat, bisa mulai dipikirkan pemanfaatan Terowongan Ijo agar tidak menjadi terlantar sebagaimana dialami oleh Terowongan Wilhelmina yang rel kereta api-nya pun telah lenyap entah kemana. Naik kereta wisata bolak-balik ke dan dari Stasiun Ijo dengan menembus terowongan adalah salah satu pilihan wisata yang bisa dipertimbangkan.
Sponsored Link