Ujung Kolam Tando PLTA Ketenger yang pertama saya lihat ketika sampai, diambil dari balik pagar jeruji besi yang mengelilingi kolam. Sebenarnya bisa masuk dari sini, namun saya kira digembok karena ada peringatan yang ditulis dengan huruf besar. Belakangan ketika meninggalkan tempat ini baru saya ketahui bahwa pintu itu hanya diselot.
Sebagian lintasan yang kami lalui untuk menuju ke Kolam Tando PLTA Ketenger. Kedua pipa beton sudah dikubur di bawah jalan, dan di atas sana di langit berkabut adalah Gunung Slamet.
Gubug dan sawah adalah dua hal yang tak terpisahkan. Jika anda pernah bekerja di sawah, apa pun yang dikerjakan di sana, akan terasa nikmatnya ketika beristirahat dan duduk di gubug, menggerumuti makanan hangat yang baru dibawa, serta menyeruput minuman. Itulah surga yang sederhana.
Di ujung sana di atas menara yang berwarna orange adalah Surge Tank, yang saya lihat setelah berjalan puluhan langkah dan membalikkan badan arah ke kedatangan. Surge Tank ini sebelumnya telah saya lihat ketika berkunjung ke Curug Bayan Kalipagu. Surge Tank menjadi pengaman bagi aliran air dari Kolam Tando PLTA Ketenger, yaitu untuk mengurangi water hammer yang bisa menyebabkan pecahnya pipa, juga untuk menampung air saat beban mendadak turun, memasok air pada saat pembebanan mendadak, dan fungsi lainnya.
Sponsored Link