Foto Situs Selo Gilang 1

Regol Situs Selo Gilang yang diapit oleh tembok bata rendah waktu itu salah satu daun pintunya terlihat terbuka. Setelah mengamati dan menikmati selama beberapa saat suasana sekeliling di pedesaan yang terbilang hening, saya pun melangkahkan kaki untuk membaca tulisan pada poster yang menempel pada papan, dan seetelah itu melangkah masuk ke dalam area Situs Selo Gilang dengan melewati regol.

Situs Selo Gilang Bantul

Kuncen Situs Selo Gilang yang datang beberapa saat setelah ditelepon terlihat sedang terlibat dalam perbincangan dengan pak Agus yang memakai kaos berwarna krem. Sayang sekali entah dimana catatan saya yang berisi nama kuncen serta nama bapak yang satunya lagi itu, tidak ada pula nomor hp mereka.

Situs Selo Gilang Bantul

Di tengah ruangan situs, Selo Gilang terlihat ditutup bagian atasnya dengan kain mori putih dengan tebaran bunga yang telah mulai mengering, dikelilingi oleh kelambu putih yang tembus pandang. Selo Gilang diletakkan di atas dudukan semen halus mengkilap yang lebar dan cukup tinggi.

Situs Selo Gilang Bantul

Poster berisi catatan tentang Situs Selo Gilang itu dibuat oleh peserta KKN Tematik Kewirausahaan Universitas Atma Jaya Yogyakarta, semester sisipan 2011. Salut. Pada awal tulisan disebutkan bahwa Batu Selo Gilang merupakan ‘batu hidup’ yang ditemukan di tengah Sendang Lipuro yang membentuk sungai menuju daerah Timur. Pada era Kerajaan Majapahit, Ki Ageng Pemanahan dan Bagus (Danang) Sutawijaya sering melakukan tapa brata di tempat ini. Danang Sutawijaya mendapat Wahyu Lintang Johar.

Situs Selo Gilang Bantul

Di dalam bangunan berbentuk segi empat dengan atap limasan ini tersimpan Selo Gilang. Cerobong asap yang mecuat pada atap bagian depan memberi indikasi bahwa di dalam bangunan Situs Selo Gilang ini kerap dibakar dupa.

Situs Selo Gilang Bantul

Cerobong asap yang warna di sekitar tutupnya sudah kehitaman. Di puncak cungkup limasan terdapat mustaka dua bulatan bertumpuk dan puncak seperti lingga. Di bawah, dua kendi itu mesti terlihat lumutan namun masih bersih.

Situs Selo Gilang Bantul

Cukup lama juga saya dan Pak Agus berbincang dengan kuncen Situs Selo Gilang dan juga bapak yang pertama kami temui itu. Selo atau sela adalah bahasa Jawa yang berarti batu, sedangkan gilang artinya batu datar yang digunakan untuk duduk, beristirahat, atau bersemedi. Ada pula yang mengartikan gilang sebagai cahaya cemerlang.

Situs Selo Gilang Bantul

Sebuah lampu minyak menjadi penerangan di malam hari. Listrik rupanya tidak terpasang di sini. Si bapak yang membantu memanggil kuncen terlihat dengan buku tamu di depannya. Di depan pintu situs yang digembok terdapat dua buah sajadah dan sebuah tasbih.

Situs Selo Gilang Bantul

Kuncen sebelum membuka pintu situs terlebih dahulu bersimpuh di depan pintu yang terkunci dan menyembah seolah sedang menghadap raja, dan lalu merapal bacaan selama beberapa waktu.

Situs Selo Gilang Bantul

Setelah merapal doa dan menyembah, kuncen meletakkan kedua tangannya pada pintu, menyembah lagi, dan baru membukakan gembok pintu. Ini adalah bentuk penghormatan seorang kawula kepada rajanya, meski hanya berupa petilasannya saja.

Situs Selo Gilang Bantul


©2021 Ikuti