Penampakan Sungai Nggoromanik yang kami harus seberangi untuk menuju ke Situs Baron Sekeber Rogoselo Pekalongan, beberapa saat setelah menuruni jalan setapak di atas perbukitan. Beruntung alir air sungainya sedang tidak begitu besar, meskipun demikian saya masih kerepotan untuk memilih tempat berpijak karena ada bagian cukup dalam dan batuannya licin.
Kedi berdiri di sebelah arca yang disebut sebagai arca utama di Situs Baron Sekeber Rogoselo Pekalongan. Arca batu yang cukup besar dan tinggi ini baik bentuk muka, tangan dan kakinya sudah tidak begitu jelas. Lumut cukup tebal juga telah menyelimutinya. Entah memang bentuk pahatannya yang sangat kasar atau karena telah aus dimakan waktu dan sebab lainnya.
Pandangan lainnya pada batu yang saya duga adalah Yoni itu, yang tentunya merupakan peninggalan dari jaman ketika kebudayaan Hindu Buddha masih berjaya di Pulau Jawa, sebelum masuknya agama Islam yang membuat kepercayaan Hindu Buddha terdesak mundur secara sangat signifikan.
Wid tampak tengah menerobos di bawah pohon dan semak dengan dedaunan yang cukup rapat. Tanpa ditemani Kedi memang tak mungkin kami bisa menemukan lokasi batu-batu peninggalan jaman dulu yang sebagian masih terserak di sejumlah titik terpisah lumayan jauh itu.
Sponsored Link