Foto Satu Karya 2

Selama bisa menghasilkan keuntungan, barang apa pun bisa dijual di toko. Namun karena tempat selalu ada batas kapasitasnya, berapa pun luasnya sebuah toko, maka perlu dipilih barang yang lebih mungkin dibeli orang. Pengalaman, dan coba salah, yang membuat toko semacam Satu Karya ini bisa bertahan dengan barang dagangan yang dipajangnya.

Satu Karya Pandai Sikek Tanah Datar

Erma Yulnita, pemilik Satu Karya Pandai Sikek, tengah melayani pembeli. Si Ibu ini selain memiliki rasa humor bagus, juga menguasai sejumlah bahasa asing yang tentu sangat membantu dalam menjalin hubungan emosional dengan para pembelinya.

Satu Karya Pandai Sikek Tanah Datar

Melihat-lihat, memilih, menawar, dan membeli adalah proses yang lazim terjadi di toko. Apa yang dipajang, dimana dipajangnya, dan cara memajangnya sering membantu dalam proses penjualan barang.

Satu Karya Pandai Sikek Tanah Datar

Fenty tersenyum manis ke kamera saat tahu bahwa dirinya sedang akan difoto. Kadang ia pura-pura tak tahu kalau sedang akan difoto, tetapi tetap bergaya juga.

Satu Karya Pandai Sikek Tanah Datar

Lita dan Fenty sedang berdiskusi singkat tentang sebuah benda cindera mata yang dijual di toko Satu Karya. Membeli untuk koleksi dan untuk dijual kadang membutuhkan pertimbangan yang berbeda.

Satu Karya Pandai Sikek Tanah Datar

Si upik sewaktu mendemonstrasikan cara menggunakan alat tenun tradisionalnya. Sekarang mungkin ia sudah menikah dan punya beberapa orang anak.

Satu Karya Pandai Sikek Tanah Datar

©2021 Ikuti