Foto Petilasan Joko Tingkir

Lintasan jalan setapak yang mengarah ke puncak bukit bagian bawah, dimana terdapat bendera Merah Putih yang berkibar di puncak tiang bambu tinggi.

Petilasan Joko Tingkir Sangiran Sragen

Tiang dengan bendera Merah Putih yang saya lihat waktu itu. Jika saja tak ada bendera ini mungkin semangat saya telah patah untuk mencari petilasan Joko Tingkir.

Petilasan Joko Tingkir Sangiran Sragen

Di beberapa bagian, bekas jalan setapak menuju ke Petilasan Joko Tingkir masih bisa terlihat cukup baik seperti tampak pada foto di atas. Namun pada bagian lain ada pula yang jalannya sudah tertutup alang-alang sehingga sudah tak terlihat lagi.

Petilasan Joko Tingkir Sangiran Sragen

Setelah mendaki bukit yang tak begitu tinggi, saya melihat adanya sebuah reruntuhan batu di dasar pohon yang sebagian permukaannya tertutup oleh akar yang cukup banyak. Agak sulit bagi saya mendekati reruntuhan itu, karena lokasi pohon di bibir tebing, serta adanya penghalang yang saya mengambil foto dari jarak yang agak jauh.

Petilasan Joko Tingkir Sangiran Sragen

Akhirnya saya bisa juga melihat bahwa reruntuhan itu yang ternyata adalah batu-batu kubur, karena terlihat ada batu nisan di sana dalam posisi yang tak lagi rapih. Namun sampai saat itu masih gelap tentang kaitan antara kubur dengan Joko Tingkir. Dari cerita orang tua, rupanya reruntuhan itu sebelumnya adalah makam pengikut Joko Tingkir, yang meninggal di tempat itu entah karena sakit atau karena luka akibat perang. Melihat lokasinya yang terpencil, kemungkinan mereka meninggal akibat luka ketika bersembunyi sebelum menyeberangi Bengawan Solo. Lantaran tak ada benda menarik lainnya di sana, dan ada perasaan tak enak berada sendirian di puncak perbukitan di dekat reruntuhan kubur, saya pun beranjak untuk menembus semak-semak lagi sambil berharap binatang-binatang melata masih menyingkir jauh dari jalan yang akan saya lewati.

Petilasan Joko Tingkir Sangiran Sragen

Gerumbul di puncak bukit Petilasan Joko Tingkir yang fotonya saya ambil sesaat sebelum meninggalkan tempat itu.

Petilasan Joko Tingkir Sangiran Sragen

©2021 Ikuti