Pemandangan yang memperlihatkan hampir semua benda yang ada di kompleks Makam Ki Ageng Pengging Sepuh Boyolali. Makam Endang Widuri agak terpisah ada di ujung sana. Dalam kisah Nagasasra dan Sabuk Inten, gadis nakal bernama Endang Widuri adalah anak Kebo Kanigara, dan Widuri kemudian menikah dengan Arya Salaka atau Ki Gede Banyubiru. Namun sebuah sumber menyebutkan bahwa nama Endang Widuri sesungguhnya hanyalah ciptaan SH Mintardja semata, bukan berdasar data sejarah, sehingga memang pantas diragukan bahwa pusara itu adalah makam Endang Widuri. Setidaknya Ki Narto telah mengatakan di awal, bahwa apa yang dikatakannya hendaknya jangan dianggap sebagai sebuah kepastian.
Peninggalan menarik lainnya di Makam Ki Ageng Pengging Sepuh Boyolali adalah arca yang disebut oleh Ki Narto bernama Nyai Bendrong. Arca itu dibungkus kain, namun Ki Narto memenuhi permintaan saya untuk membuka kain penutup arca. Arca itu bagian wajahnya sudah rusak, hanya saja masih menyisakan keempat tangan kirinya yang relatif masih utuh. Saya kira patung ini adalah Arca Durga Mahisasuramardini, isteri Siwa yang berdiri di atas kerbau jelmaan Asura. Pada arca utuh, empat tangan kanan Durga memegang Camara (kebut lalat), Cakra, Trisula serta menarik ekor lembu, dan empat tangan kirinya membawa Sangkha (kerang), Kadga (pedang), Parasu (kapak), serta menarik tangan raksasa kerdil yang keluar dari kepala lembu. Raksasa kerdil itu masih terlihat pada patung di atas.
Pandangan tegak pada gapura masuk Makam Ki Ageng Pengging Sepuh yang masih digembok sebelum dibuka kuncen. Pada rangka kembar besi di bagian atas gapura terdapat ornamen bunga dan bulatan berkaki tiga yang dipasang selaing-seling yang mestinya ada maknanya.
Pandangan tegak pada ketiga kubur utama di kompleks Makam Ki Ageng Pengging Sepuh. Adanya pohon kepuh tua yang mengayomi makam menjadi pemerkuat bahwa ketiga makam itu memang merupakan makam tua. Lantaran pohon pun ada umurnya, baiknya ditanam lagi pohon baru yang nantinya pun akan menjadi setua pohon yang lama itu.
Sponsored Link