Foto Pelabuhan Sunda Kelapa

Sebuah kapal pinisi tengah menurunkan muatan barangnya ke atas truk terbuka di Pelabuhan Sunda Kelapa Jakarta siang itu dengan memakai derek. Karung goni atau karung rayon merupakan pilihan favorit bagi para pedagang yang menggunakan pelabuhan ini, mungkin karena sangat mudah untuk dimuat ke atas punggung manusia.



Kapal Pinisi lainnya tengah memasukkan barang ke dalam perutnya, dengan tenaga kuli pelabuhan. Hanya lelaki (mungkin juga wanita) kuat perkasa yang bisa bertahan hidup dengan pekerjaan di Pelabuhan Sunda Kelapa Jakarta yang begitu keras, mengangkut beban berat di punggung dari atas truk ke dalam kapal, di bawah terik matahari yang membakar kulit.



Tiga orang kuli angkut berjalan melintasi jembatan papan dengan beban sekarung barang di punggungnya untuk dinaikkan ke kapal Pinisi yang haluan kapalnya terlihat mencuat elok dipandang. Pelabuhan Sunda Kelapa Jakarta menjadi saksi kerasnya usaha untuk mencari nafkah di pelabuhan, dari jaman kuda gigit besi hingga kini.



Kesibukan bongkar muat barang tampak terlihat di sejumlah kapal di bawah langit pelabuhan yang panas terik dengan hanya sedikit pepohonan di sebelah kanan Jl Maritim Raya. Tempat kapal sandar adalah kanal selebar 50 meter, dengan lekukan 150 meter. Di masa kolonial, kanal ini dikenal sebagai Havenkanaal atau kanal pelabuhan.



Kapal ini memiliki derek untuk mengangkat sejumlah besar karung dalam waktu bersamaan dan memasukkannya ke dalam kapal, namun entah mengapa derek itu tidak digunakan dan lebih memilih menggunakan kuli angkut barang. Dua jembatan papan dibuat agar orang tidak perlu mengantri ketika keluar masuk kapal.



Seperti inilah yang mestinya lebih efisien untuk dilakukan. Jika kapal bisa mengeluarkan barang dengan cara ini, mestinya bisa memasukkan barang ke dalam kapal dengan cara yang sama pula. Setiap kapal pinisi berukuran besar tampaknya sudah dilengkapi dengan derek semacam ini. Tumpukan karung di latar depan itu ada di atas bak terbuka truk.



Satu orang kuli tampak bertindak sebagai penempat karung di pundak atau punggung kuli angkut lainnya yang membawa barang ke dalam kapal. Agar kepala agar tidak kotor, serta melindungi dari sengat matahari yang bisa membuat kepala pening, para kuli angkut itu menggunakan tutup kepala. Pada tutup kepala disampirkan juga kain yang menutupi punggung agar kaos atau baju tidak kotor ketika menggendong karung.



Tumpukan karung masih banyak yang harus diangkut ke dalam kapal, namun semakin banyak karung yang diangkat juga berarti semakin banyak uang yang akan masuk ke dalam kantung mereka. Bayaran berdasar kerja fisik sering jauh lebih murah ketimbang bayaran yang menggunakan kerja otak, rasa, dan jiwa, meski tidak selalu demikian. Ada spektrum yang sangat lebar.



Bagian haluan kapal KumalaNur yang tengah bongkar muat barang dengan sebuah truk, posisinya terjepit diantara kapal-kapal lainnya. Di ujung selatan kanal terdapat Bendungan Sunda Kelapa yang bersebelahan dengan TPI Pasar Ikan, dan sedikit lebih ke selatan terdapat Waduk Sunda Kelapa.



Kesibukan lain di ujung dermaga Pelabuhan Sunda Kelapa. Jalan di kompleks pelabuhan ini memutar. Kami masuk ke pelabuhan dari gerbang 1 dan keluar melalui gerbang 2. Sore hari, mendekati senja mungkin adalah waktu terbaik untuk datang ke Pelabuhan Sunda Kelapa.



©2021 Ikuti