Sebuah perahu motor melaju dengan cepat dengan moncong perahu terangkat. Buih air disamping muncul karena sapuan cadik yang biasa dipasang untuk penstabil kapal saat perahu membelah permukaan air. Saya tak faham dengan bendera yang dipasang di perahu ini. Bukan bendera partai, bukan pula merah putih.
Tebing karst yang yang berada di sisi Barat Pantan Menganti yang nyaris tegak lurus, dan mungkin karena cantiknya maka diberi nama Tebing Bidadari. Perhatikan di sebelah kanan ada undakan dengan kemiringan tajam. Tak jelas mengarah kemana undakan yang kelihatannya sangat eksotis untuk ditapaki itu.
Pemandangan di ujung sebelah kiri Pantai Menganti, dari lantai bawah Warung Barokah yang tak berpasir, hanya ada batuan dan kerikil. Namun beberapa batuan putih di sekitar tempat ini memiliki tekstur yang menarik. Sepertinya ini adalah pemandangan saat air laut tengah surut.
Air laut yang pecah menjadi butiran-butiran mutiara putih memantulkan cahaya matahari sore yang jatuh di Pantai Menganti. Gelombang air laut yang galak dengan debur ombak keras menghantam karang memang hanya enak untuk dilihat. Namun kabarnya gelombang air laut di Pantai Menganti juga disukai oleh para peselancar.
Sponsored Link