Hanya dengan perencanaan kota yang baik bisa dibuat gorong-gorong permanen berukuran besar, dimana semua instalasi listrik, telepon, pipa air, dan gas dipasang, selain sekaligus sebagai pengendali banjir. Pada saat itu monumen seperti ini akan terlihat lebih cantik tanpa diganggu dengan kabel-kabel yang bergantungan.
Monumen dan patung adalah visualisasi apa yang berada dalam pikiran pembuatnya, dan kadang sesuai dengan keinginan pemesannya. Namun setelah dibuat dan dipasang, sudah menjadi ranah publik untuk memberi interpretasinya masing-masing.
Ada baiknya memang agar tongkat dirihen diganti lagi dengan bendera merah putih dan dipasang anti petir di puncaknya. Meski dirijen adalah profesi terhormat, namun tidak pas untuk menjadi simbol bagi monumen yang ditujukan sebagai pengingat bagi para pahlawan tak dikenal.
Berdiri di atas tumpukan kepala raksasa dan ular naga boleh jadi adalah simbolis menangnya para pahlawan dari kehidupan yang bukan hanya memberi kenikmatan dan kedamaian, namun juga membawa kerusakan karena nafsu angkara murka dan keserakahan yang tak terkendali.
Sponsored Link