Pawon tradisional biasanya memiliki dua lubang menyamping atau lurus, dengan bahan bakar kayu dan ranting. Dengan semakin terbatasnya pohon yang bisa ditebang, orang lalu berpindah menggunakan minyak tanah seperti terlihat pada kompor do sebelah kanan, sebelum kemudian berganti menggunakan gas, dan nanti tampaknya akan beralih menggunakan listrik induksi. Di sebelah kiri kompor ada anglo yang bisa dipakai menjerang air atau membuat daging panggang.
Di dusun terpencil dan di daerah pegunungan dimana kayu masih mudah diperoleh, penduduk masih lebih suka menggunakan pawon ketimbang kompor minyak atau kompor gas. Mungkin akan ada masanya nanti ketika orang beralih memakai tenaga matahari yang ramah lingkungan untuk menjerang air dan memasak makanan.
Sponsored Link