Foto Museum Surabaya 2

Vinny sedang mengamati pajangan berupa dapur tradisional rakyat atau pawon, lengkap dengan semua perabotan yang biasa digunakan untuk memasak dan menjerang air. Cangkir dan teko belang khas terlihat di sebelah kiri tengah foto. Pa merupakan kependekan dari ‘papan’, dan won berarti awon/awu atau abu, jadi pawon adalah tempat yang menghasilkan abu, karena menggunakan kayu sebagai bahan bakarnya.

Museum Surabaya

Vinny sedang berjalan di samping replika Prasasti Kamalagyan yang dibuat Airlangga untuk memperingati keberhasilan pembuatan bendungan di Waringin Sapta. Pada dinding adalah foto para walikota Surabaya hingga tahun 2020. Pada Desember 2020 telah dilakukan pemilihan walikota baru yang pemangnya versi hitung cepatnya telah diketahuim dan akan dilantik pada 2021.

Museum Surabaya

Dinding dapur terbuat dari anyaman bambu, yang biasanya juga merupakan dinding rumah, yang kadang dikombinasi dengan papan kayu. Dandang dan kukusan serta deretan kendi terlihat di pajangan ini. Karung berisi rempah-rempah yang merupakan bahan pelengkap bumbu penyedap masakan juga ada di sana. Konon para penjelajah dahulu mencari rempah-rempah di Nusantara, padahal tujuan mereka adalah untuk menjarah seluruh kekayaan alam yang ada di bumi cincin gunung berapi ini.

Museum Surabaya

Rempah merupakan bagian tumbuhan yang memiliki aroma dan rasa tertentu yang dipakai sebagai penyedap, pewarna, pengharum, dan pengawet makanan. Karung-karung itu berisi koleksi asli rempah berupa kluwek, kembang pekak (anise), jinten (cumin), pala (nutmeg), kayu manis (cinnamon), kapulaga (cardamon), dan cengkeh (clove). Ada pula temulawak, kayu secang (sappan wood), ketumbar (coriander), dan kemiri (candlenut).

Museum Surabaya

©2021 Ikuti