Foto Museum Sulawesi Utara 1

Di lantai dasar ada kentongan dengan dudukan ukiran burung hantu indah yang disebut Burung Manguni, atau Burung Doyot / Loyot. Jaman dulu burung ini juga disebut Koko ni Opo Mamarimbing karena bunyinya digunakan sebagai tanda bahwa pengesahan suatu golongan atau pengurus telah mendapat restu dari Opo Empung, atau Tuhan Pencipta.

museum negeri provinsi sulawesi utara manado

Alat penangkap ikan tradisional yang bisa sebagai perangkap ini merupakan salah satu alat yang dipamerkan di Museum Negeri Provinsi Sulawesi Utara. Jika bukan Sasarup, maka ini adalah igi.

museum negeri provinsi sulawesi utara manado

Sejumlah peralatan menangkap ikan yang dipamerkan di museum, seperti jala, tambelong (wadah tempat menyimpan umpan kail), sosoroka (tombak ikan), tolu (pelindung kepala nelayan), kail, tali ijuk untuk menarik ikan dari dalam laut, wadah untuk menyimpan ikan, jaring, sero gantung (penangkap ikan yang dipasang 1 mil dari daratan), sero tanam (alat penangkap ikan laut yang diletakkan di kedalaman sekitar 5 meter), dan eputo (alat penangkap ikan air tawar asal Gorontalo.

museum negeri provinsi sulawesi utara manado

Koleksi meja kursi peninggalan Nani Wartabone, seorang pahlawan nasional dari Gorontalo. Ia lahir pada 30 Januari 1907 dan wafat di Suwawa, Gorontalo, pada 3 Januari 1986 dalam usia 78 tahun. Nani Wartabone mendirikan dan menjadi sekretaris Jong Gorontalo di Surabaya pada 1923, dan pada 2008 menjadi Ketua Partai Nasional Indonesia (PNI) Cabang Gorontalo. Perjuangan patriotik Nani Wartabone bisa dilihat di sini hingga ia dianugerahi gelar sebagai pahlawan nasional.

museum negeri provinsi sulawesi utara manado

Meja dan kursi yang digunakan oleh Pahlawan Nasional Maria Walanda Maramis ketika menjadi guru di PIKAT (Percintaan Ibu Kepada Anak Turunannya), sebuah organisasi pendidikan yang didirikan bersama beberapa kawannya, untuk memajukan pendidikan wanita Minahasa. Maria Josephine Catherine Maramis lahir di Kema, Sulawesi Utara, 1 Desember 1872 dan meninggal di Maumbi, Sulawesi Utara pada 22 April 1924 dalam usia 51 tahun.

museum negeri provinsi sulawesi utara manado

©2021 Ikuti