Pandangan sudut yang memperlihatkan keindahan interior Masjid Nur Sulaiman Banyumas. Keempat soko guru serta pilar-pilar kayu pendukung berjumlah 12 yang menopang bangunan utama masjid. Ornamen pada bagian bawah pilar terlihat anggun yang mengambil bentuk gunungan memakai motif suluran dan daunan dengan pola simetris.
Sebuah pintu utama dan dua pintu pendamping untuk masuk ke ruang utama Masjid Nur Sulaiman Banyumas. Ketiga pintu dengan ornamen sederhana itu terkunci. Waktu sholat dhuhur memang belum lagi tiba.
Atap Masjid Nur Sulaiman Banyumas yang bersusun tiga, dengan puncak berbentuk tajug berhias mustaka. Tajug adalah atap piramidal atau limas bujur sangkar, dengan dasar persegi empat sama-sisi dan sebuah puncak.
Pandangan lurus ke arah mihrab, arah kiblat, dengan ruang imam di ujung sana. Umpak cetakan sebagai landasan pilar memperlihatkan pengaruh budaya barat pada pembuatan masjid.
Langit-langit bagian dalam tajug Masjid Nur Sulaiman Banyumas, dengan ornamen floral simteris pada pusat dan keempat sudutnya.
Mimbar kayu jati Masjid Nur Sulaiman Banyumas yang berbentuk tandu berundak tiga dengan ornamen floral berwarna keemasan. Di sebelahnya adalah Maksura, yaitu tempat shalat yang biasa digunakan oleh penguasa, terutama ketika mengikuti shalat Jumat dan pada hari raya.
Tempat imam ketika memimpin shalat berjamaah yang memiliki atap terpisah dari bangunan utama, berbentuk tajug susun 2 dengan mahkota menyerupai gada. Karenanya jika diperhatikan pada gambar, terlihat berkas sinar terang pada bagian atas mihrab yang masuk dari celah diantara kedua atapnya.
Sponsored Link