Pandangan lebih dekat pada Lingga yang berada di samping masjid. Torehan huruf Jawa pada tengah bada lingga masih cukup jelas, hanya saja saya tak mampu membacanya. Jika saja ada orang pintar dan menyalin dalam huruf Latin, lalu menempelkan pada tugu di bawah linggi tentu akan sangat bermanfaat bagi pejalan.
Makam BRAy (Bendoro Raden Ayu) Suryomentaram yang berada di samping makam Ki Ageng Suryomentaram, dalam satu cungkup di Makam Cepokosari Pleret. Ini adalah istri kedua yang dinikahinya pada 1925, 10 tahun setelah menduda. Istri pertamanya meninggal saat puteranya masih berumur 40 hari, yang menjadi pukulan batin ketiga setelah kakeknya meninggal dan ditolak oleh ayahnya untuk dimakamkan di Imogiri, dan ibunya dicerai ayahnya serta diusir dari keraton.
Sponsored Link