Tugu Makam Sam Ratulangi yang berbentuk waruga, batu kubur orang Minahasa jaman dulu, dengan latar belakang Monumen Sam Ratulangi yang terletak di ketinggian yang sebelumnya saya telah lihat dari arah depan.
Monumen Sam Ratulangi dilihat dari undakan di bagian belakang Makam Sam Ratulangi. Pandangan hidup Sam Ratulangi yang terkenal sampai saat ini adalah: "Si tou timou tumou tou" yang berarti: "Manusia hidup untuk memanusiakan manusia".
Karangan bunga yang diletakkan di bagian depan Makam Sam Ratulangi, yang salah satu diantaranya berbunyi "Jasamu tetap kami kenang, dari Rukun Ratulangie, Manado". Meski sudah lama meninggal, namun orang masih tetap tidak melupakan jasa-jasanya.
Sudut pandang lainnya pada tugu di atas Makam Sam Ratulangi yang berbentuk waruga, dengan tulisan Pahlawan Kemerdekaan Nasional pada prasastinya. Keberadaan karangan bunga yang masih baru, membuat suasana makam menjadi lebih semarak dan hidup.
Lita dan sais delman yang kami tumpangi di depan kompleks Makam Sam Ratulangi Minahasa yang luas. Meski ada angkutan pedesaan di sana, namun frekuensinya yang jarang serta belum menjangkau setiap jalan di kota Tondano, membuat keberadaan bendi seperti ini sangat membantu mobilitas pejalan dan warga setempat.
Sponsored Link