Relief kedua masih menggambarkan peran Sam Ratulangi di bidang pendidikan, memperlihatkan ia tengah memegang dua buah labu berdiri di dekat meja yang di atasnya terdapat lembaran kertas kerja, buku, penggaris, jangka, dan bola dunia. Di latar belakang adalah rak berisi buku melambangkan ilmu pengetahuan, dan di sebelah kanan ada sepasang pemuda dengan mengenakan pakaian wisuda menggenggam diploma. Relief pohon dan dedaunannya terlihat menonjol keluar.
Relief ketiga menggambrkan sosok Sam Ratulangi tengah berdiri memegang secarik kertas, dan di belakangnya ada lembaran dengan tulisan Nationale Commentaren, sebuah majalah berita dan penerbitan berbahasa Belanda bernama Nationale Commentaren dimana ia bekerja sebagai editor setelah keluar dari penjara Belanda sebagai akibat kegiatan politiknya karena gigih berjuang bagi persamaan hak. Lalu ada tulisan Indonesia in den Pacific, yaitu judul buku terkenal yang ditulisnya.
Tugu dan patung sebatas dada Sam Ratulangi di ujung kompleks makamnya dengan latar pepohonan hijau yang sangat rimbun. Di sebelah kiri dan kanannya terdapat nyala api berwarna keemasan sebagai simbol semangatnya dalam mengabdikan diri bagi kemajuan bangsanya. Di sebelah kanan tugu terdapat undakan menurun menuju ke arah makamnya.
Tembok berisi relief berbagai kegiatan para pejuang dalam meraih dan mempertahankan kemerdekaan. Di sebelah kiri adalah perjuangan menggunakan jalur politik dan diplomasi dengan Soekarno-Hatta, Sam Ratulangi dll di sana, dan di sebelah kanan adalah perjuangan dengan mengangkat senjata melawan penjajah di medan pertempuran, baik dalam perang terbuka maupun dengan menggunakan taktik gerilya.
Sponsored Link