
Inilah Makam Nyai Mranggi yang terkesan tua dan sangat sederhana. Jauh dari kesan agung kubur keturunan raja. Tulisan galak pada sisi makam berbunyi: "Dilarang masuk / istirahat di dalam kecuali ada izin !!!". Gunungan hitam di sebelah kiri jirat kubur adalah sisa dupa yang dibakar peziarah. Bunga merah putih yang belum mengering juga terlihat di atas makam.

Dari jalan dusun di bawah bukit terlihat ada cungkup rumah di sebelah kiri, dan cungkup lebih kecil di sebelah kanannya lagi. Melihat bentuknya saya kira tadinya yang di kanan makam Nyai Mranggi, namun saya salah.

Inilah pemandangan yang kami lihat sesaat sesampainya di atas bukit setalah menaiki undakan dari jalan, terlihat hanya ada beberapa pohon yang batangnya lumayan besar, selain pemandangan perbukitan hijau di kejauhan, dan sebuah lintasan sempit melintang arah kiri dan kanan. Di sini masih belum ada petunjuk arah ke Makam Nyai Mranggi.

Menengok ke sebelah kiri setelah mendaki undakan jalan ada sebuah bangunan kecil dengan dinding tembok dan atap seng yang semula saya kira cungkup Makam Nyai Mranggi. Namun ternyata bukan. Lebih jauh ke kiri lagi ada sebuah bangunan menyerupai rumah. Ke sana lah kami menuju, meskipun tidak yakin bahwa kami menuju ke tempat yang benar.

Sponsored Link