Foto Makam Marga Ewuh

Pada foto adalah Sunarto atau biasa dipanggil Patuk (58 tahun), pria dengan pandangan dan wajah teduh, yang memberi tahu saya tentang Makam Marga Ewuh itu. Ia menyebutnya sebagai Mergo Ewu, namun saya mengikuti situs ini menyebutnya sebagai Marga Ewuh. Siapa tokoh yang disebut Marga Ewuh juga diceritakan dalam situs itu.

makam marga ewuh panjer kebumen

Sunarto bercerita bahwa makam ini dulu wingit. Sekitar tahun 1975-an, di Pohon Serut itu ada suara sawangan burung, ada 2, yang berbunyi malam Jumat Kliwon. Ada pula ayam gaib yang asal ada ayam betina akan menurunkan ayam yang bulunya hitam semua (wiring galih). Penunggu Pohon Serut adalah seekor ular welang kuning yang ia pernah lihat dua kali.

makam marga ewuh panjer kebumen

Meskipun sebagian batang kayunya telah mati, namun pohon di sebelah Makam Marga Ewuh yang entah apa namanya itu masih sangat rimbun. Kisah tentang Marga Ewuh ini mungkin diceritakan secara turun temurun oleh orang-orang di daerah Panjer, yang memang merupakan sebuah permukiman tua di wilayah Kebumen.

makam marga ewuh panjer kebumen

Meskipun Pohon Serut di sebelah Makam mBah Serwiti itu tak setua yang ada di Makam Marga Ewuh, namun phon ini juga tak kalah rindangnya, dengan batang pohon yang cukup besar. Ular weling yang menjadi penjaga pohon ini tidak mengganggu orang, begitu menurut Sunarto.

makam marga ewuh panjer kebumen

Patok nisan ini yang ditunjuk oleh Sunarto itu yang disebutnya sebagai Makam mBah Serwiti. Tak bisa ia menceritakan siapa mbah Serwiti itu, selain bahwa si mbah berasal dari Solo yang mesanggrah di Panjer dan meninggal di tempat ini.

makam marga ewuh panjer kebumen

Menurut Sunarto, di tempat ini dulu dihuni banyak ular-ular besar, termasuk ular weling yang menjadi penunggu Pohon Serut itu. Namun sekarang ular-ular itu sudah lenyap tak berbekas, serta area ini tak sewingit seperti dulu lagi.

makam marga ewuh panjer kebumen

Pohon di samping Makam Marga Ewuh itu terlihat sudah sangat tua dan sebagian batangnya tampak sudah lapuk dan terkelupas kulitnya. Sebuah makam tua memang biasanya tak lepas dari adanya sebuah pohon berumur kira-kira sama, yang seolah menjadi penunggu dan penjaganya.

makam marga ewuh panjer kebumen

©2021 Ikuti