Tengara yang menempel pada gapura paduraksa Makam Raja-Raja Mataram Imogiri dalam foto sebelumnya, yang berbunyi "Astana Luhur, Sri Susuhunan Pakubuwana VI, Pahlawan Kemerdekaan Nasional, Keputusan Presiden RI No 294 / 64 Tg 17 Nopember 1954." Pakubuwana VI memerintah Kasunanan Surakarta tahun 1823 – 1830. Ia diasingkan oleh pemerintah Hindia Belanda dan meninggal di Ambon pada 2 Juni 1849 dalam usia 42 tahun, sebagai akibat dukungannya terhadap Pangeran Diponegoro dalam Perang Jawa (1825 – 1830). Pakubuwana VI yang dikenal senang bertapa itu diduga dibunuh oleh Belanda, karena ketika jasadnya dipindahkan ke Makam Raja-Raja Mataram Imogiri pada 1957, pada tengkoraknya ditemukan sebuah lubang di bagian dahi, yang disebut oleh Jend. Djatikusumo seukuran dengan peluru Baker Riffle.
Sponsored Link