Jirat kubur Adipati Citrosoma VII (Tjitrosomo VII), dengan nisan yang berbentuk seperti makuta gepeng. Nama lahirnya adalah Soedargo, dengan gelar ningrat raden mas sebelum menjadi adipati. Sang ayah, Adipati Citrosoma VI (semula bernama Ki Noto, memerintah Jepara pada periode 1810 - 1850 M, namun pada kijing tertulis 1800 - 1836.
Jirat kubur Ki Adipati Citrosoma VI (Ki Notowidjojo), putra ke-8 dari RMAA Surodiningrat, yang berada di area terbuka bersama sejumlah makam tak bernama. Pada makam tertulis ia menjadi bupati Jepara tahun 1800 - 1836, namun tulisan pada dinding serambi cungkup makam menyebutkan tahun yang berbeda.
Jirat kubur Ki Adipati Citrosoma V yang semula bernama RT Mangkuwidjojo atau Djojosendiko. Ia yang menjadi bupati Jepara pada tahun 1784 - 1800 adalah putera ke-4 dari Ki Adipati Citrosoma III. Ada perbedaan tahun menjabat dengan tulisan pada poster di serambi cungkup, yang menyebut angka 1984 - 1810 sebagai masa jabatannya.
Deret makam dengan bentuk kijing dan nisan yang sama, di area terbuka kompleks Makam Citrosoman Sendang Jepara. Dari kiri ke kanan adalah Makam Citrosoma V, VI dan VII. Di latar depan adalah deretan makam tua yang tak bernama, atau namanya sudah terkikis oleh waktu, dan mungkin sudah dilupakan oleh keturunannya.
Sponsored Link