Tampak pojok Langgar Merdeka Laweyan yang mengingatkan saya pada Langgar Tinggi Pekojan dengan kesamaan bahwa langgarnya berada di lantai dua, serta bagian bawahnya disewakan untuk usaha. Perbedaanya adalah pada arsitektur bangunannya, lebih cantik Langgar Tinggi Pekojan, serta adanya menara yang menyatu pada bangunan di Langgar Merdeka Laweyan ini, sementara di Langgar Tinggi Pekojan tidak ada menara.
Pada dinding luar atas di pojok bangunan Langgar Merdeka Laweyan Solo terlihat tulisan yang memberi informasi tentang tanggal berdirinta bangunan aslinya, yaitu pada tanggal 7 Juli 1877. Di pojok sebelah kiri terdapat aksara Arab dan tulisan Latin berbunyi 'Al Ichlas', dan di pojok pada sisi sebelah kanan ada tulisan Arab lagi dan tulisan Latin berbunyi 'Langgar Merdeka'.
Tengara Cagar Budaya pada dinding tembok luar Langgar Merdeka Laweyan, yang ditetapkan pada November 2012 dengan surat keputusan No 04-35/D/Lw/2012.
Ruang utama Langgar Merdeka Laweyan dilihat dari pintu masuk langgar, memperlihatkan partisi kayu di sisi kanan yang memisahkan ruang utama untuk sholat jamaah pria dengan ruang khusus untuk sholat jamaah wanita.
Bagian belakang kanan ruangan Langgar Merdeka Laweyan Solo dengan partisi kayu elok yang menjadi pemisah ruang antara tempat salat untuk jamaah pria dan wanita. Langgar Merdeka Laweyan berdiri di atas tanah wakaf keluarga H. Imam Mashadi seluas 179 m2. Langgar ini mulai dibangun pada 1942, selesai pada 26 Februari 1946, dan diresmikan oleh Mentri Sosial pertama yaitu Mulyadi Joyo Martono.
Sponsored Link