Lorong di Jl Cakra Kampung Batik Kauman dengan papan-papan nama terlihat menonjol dari rumah-rumah di sepanjang gang yang ada di depan toko Batik Gunawan ini, menandai toko dan tempat produksi batik. Setiap toko biasanya sudah punya pelanggannya sendiri, meskipun seorang tamu bisa belanja di lebih dari satu toko.
Ada dua orang pengrajin batik wanita berusia 40-an yang tengah sibuk bekerja di pojok kiri ruangan belakang itu. Mereka menggerakkan cantingnya secara lincah dan mantap di atas lembaran kain putih dengan meninggalkan jejak malam yang membentuk pola batik.
Dua orang ibu itu asik menggerakkan cantingnya pada kain putih dengan meninggalkan gores malam berwarna coklat agar nantinya tidak terwarnai dalam pencelupan. Setelah kosong canting lalu dicelup lagi ke dalam malam cair di atas api kecil, ditiup pada mulut canting, dan mulai menggores lagi. Membutuhkan kesabaran dan ketahanan fisik yang luar biasa.
Bapak berusia sekitar 50-an itu tengah sibuk bekerja meletakkan pola batik cap berisi malam cair di atas kain agar sambungannya rapi. Batik dengan pola repetitif kebanyakan dibuat dengan cara ini yang memotong waktu produksi sangat bermakna.
Rumah di pojok pada foto di atas adalah toko Batik Gunawan Setiawan yang berada di sudut pertemuan Jl Cakra dan Jl Wijaya Kusuma. Petugas jaga bertopi model kolonial tampak membantu menjaga kendaraan dan mengatur parkir di lokasi ini.
Sponsored Link