Altar Hian Thian Siang Tee di Kelenteng Hok Hien Bio Kudus. Patungnya digambarkan sebagai seorang raja dengan mata setengah menutup, kumis dan jenggot hitam panjang, mengenakan pakaian kebesaran dan mahkota pendek, diapit sepasang naga emas, dan di belakangnya ada pengawal berwajah kemerahan. Pada bagian depan kiri kanan ada ornamen binatang mistis, menyerupai singa, dan di belakangnya lagi sepertinya Kilin.
Sisi sebelah kanan kelenteng Hok Hien Bio Kudus yang memperlihatkan hiolo Thian berkaki tiga di tengah, diapit oleh sepasang Ciok say (singa penjaga). Tempat pembakaran kertas uang bagi arwah leluhur (Kim lo) berbentuk labu merah bergaris kuning tampak di sebelah kanan. Plang sebuah rumah sakit tampak di belakang sana.
Hiolo Thian (Dewa Langit) diapit oleh rak tempat lilin di depan pintu sebelah kanan, yang menjadi pintu masuk ke dalam kelenteng. Masuk dan keluarnya orang di kelenteng diatur berdasar suatu kepercayaan yang berbasis filosofi. Ada baiknya tulisan Tionghoa pada pintu dibuat terjemahannya, karena bahkan orang Tionghoa sendiri mungkin banyak yang tidak bisa membacanya.
Masih di pintu masuk yang berada di sisi sebelah kanan, memperlihatkan lukisan harimau yang berada pada dinding. Ini agak aneh karena harimau biasanya diletakkan di pintu keluar karena melambangkan lepas dari segala bentuk bahaya, juga lambang keuletan dan rendah hati. Lazimnya orang masuk ke dalam kelenteng melalui pintu naga, dan keluar melalui pintu harimau, dimana naga melambangkan kemakmuran, keselamatan, dan naik derajat atau pangkat.
Sponsored Link