Kawasan perbukitan wilayah Sangiran yang banyak ditumbuhi pohon-pohon yang belum begitu tua. Tak ada tengara yang jelas di sisi ini kecuali atap sebuah rumah di pojok kiri bawah.
Dengan lensa 200mm saya bisa melihat kegiatan di sebuah petak sawah yang baru saja dipanen. Adanya sawah menunjukkan bahwa ada aliran air di sana, dan mungkin dekat dengan Sungai Cemoro, anak Bengawan Solo.
Sebuah bangunan bergaya joglo tampak di bagian atas, berdekatan dengan bangunan beratap putih berbentuk kotak. Tak jelas apakah itu salah satu dari keempat kluster yang baru dibangun. Namun di kanan bawah terlihat seperti ada lintasan jalan. Memang masih sulit untuk mengenali bagian-bagian penting dari Gardu Pandang tanpa adanya pemandu, karena belum adanya landmark yang jelas.
Bangunan joglo yang menjadi pendopo Wisma Sangiran, guest house yang bisa digunakan untuk menginap bagi para peniliti atau pengunjung umum. Wisma Sangiran memilik kamar deluks dua buah dilengkapi double bed, bath tub dan shower, washtafel, meja rias dan rak. Ada pula kamar standard tiga buah dilengkapi double bed, bak mandi, washtafel, dan meja rias. Di ruang keluarga ada meja kursi makan dan perlengkapan dapur. Mobil (mini train) juga disediakan untuk transportasi ke Kawasan Sangiran.
Sponsored Link