Foto Dago Tea House

Teater terbuka Dago Tea House yang cukup luas, dilengkapi dengan sistem pencahayaan dari bagian belakang penonton, sedangkan sistem suara tampaknya dipasang sesuai kebutuhan pemakainya. Foto itu diambil dengan teknik bulb karena sangat rendahnya pencahayaan pada malam hari itu.



Salah satu dari sekitar dua puluh saung tradisional Restoran Sunda di Dago Tea House yang terbuat dari batang dan anyaman bambu. Restoran yang menyediakan menu berbagai makanan khas Sunda ini berada di sebelah kiri dan belakang teater terbuka.



Ayam bakar Dago Tea House yang lezat ini ditemani nasi hangat yang dibakar dalam bungkus daun pisang, dihidangkan dengan lalapan dan sambal. Ini adalah salah satu makanan khas yang bisa Anda temukan di sana, selain tentunya nasi goreng, dan makanan laut.



Di tempat ini setiap Sabtu malam ditampilkan pagelaran seni budaya Sunda, seperti Jaipong, karawitan, angklung, pantun bubun, sandiwara, tembang sunda, dan wayang golek. Di bagian atas teater Dago Tea House terdapat restoran cukup nyaman dimana anda bisa menyantap makanan sambil menikmati tontonan dan menghirup udara segar Bandung Utara.



Nasi Goreng Dago Tea House yang kami pesan, ini jenis makanan yang disukai hampir semua orang, dan tak ada kejutan dengan rasanya.



Bajigur dan Bandrek, dalam foto di atas, adalah dua jenis minuman khas Jawa Barat yang Anda bisa pesan di Dago Tea House. Bajigur terbuat dari santan dan gula aren, dengan daun pandan sebagai pewangi, ditambah dengan potongan kecil roti tawar dan kolang-kaling.



Pada malam hari Anda masih bisa menikmati pemandangan kota Bandung dari beberapa saung di Dago Tea House ini, meskipun tidak lagi sejelas dan seindah beberapa tahun yang lalu karena berdirinya bangunan baru yang menghalangi pemandangan ke bawah.



Baliho yang ada di bagian depan. Dago Tea House telah mengalami beberapa kali renovasi besar yang telah menjadi seperti sekarang, dengan ruang terbuka lebih sedikit tetapi lebih banyak fasilitas sebagai kompensasinya.



©2021 Ikuti