Sejumlah batuan tampak dipajang di jalur hijau di bagian tengah halaman LIPI Karangsambung yang sangat luas. Garis biru di sebelah kanan adalah atap Amphitheatre Karangsambung yang merupakan salah satu fasilitas yang ada di sana.
Batuan ini ada di Desa Wonotirto di tepi aliran Sungai Luk Ulo Bukit Sipako. Fillit merupakan batuan metamorf derajat rendah dengan tekstur foliasi yang merupakan ubahan dari batulempung.
Pemandangan pada sisi sebelah kiri Museum Batuan LIPI Karangsambung. Pada saat saya ke sana tidak terlihat ada penjaga, dan karena semua lampu dimatikan maka ruangannya terkesan suram.
Sebuah batuan berukuran raksasa terlihat berada di tepian Sungai Luk Ulo. Di kakinya adalah Jalan Karangsambung yang di beberapa tempat berkelok mengikuti bentuk bukit dan aliran sungai.
Batuan yang tepat berada di kiri jalan di wilayah Karangsambung itu bagaikan raksasa tidur dalam posisi mendekam. Bandingkan ketinggian batuan dengan pengendara sepeda motor yang melintas di jalan di kaki bukit.
Besarnya batuan juga bisa diperbandingkan dengan sebuah truk yang tengah lewat. Di kawasan Karangsambung sedikitnya terdapat 32 situs singkapan geologi, dengan 18 diantaranya singkapan inti yang berharga bagi ilmu pengetahuan dan pendidikan.
Batuan pada foto di atas adalah jenis batuan geologi yang disebut basalt terkekarkan. Lokasinya berada di Desa Gunungsari, Kecamatan Karanggayam. Batuan ini merupakan jenis batuan beku basa yang telah mengalami pengkekaran dengan kenampakan berlembar (sheeting joint), dikarenakan hilangnya proses pembebanan batuan di atasnya.
Sponsored Link